Sabtu, November 16, 2024

Optimalkan manfaat ruang digital dengan perhatikan aspek pentingnya

Must read

Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Sahid Surakarta Evelyne Henny Lukitasari menyatakan era digital memberi peluang bagi generasi muda untuk banyak melakukan hal-hal positif dibanding hal-hal negatif.

“Untuk menciptakan hal-hal positif di ruang digital perlu memperhatikan sejumlah aspek penting khususnya membangun budaya digital,” kata Evelyne saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Bangkitkan Budaya Membaca Generasi Muda di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (30/9/2021).

Dalam webinar yang diikuti 200-an peserta itu, Evelyne menjelaskan aspek-aspek membangun budaya digital itu meliputi partisipasi, remediation, dan bricolage. “Partisipasi soal bagaimana kita bisa berpartisipasi memberikan kontribusi untuk tujuan bersama di ruang digital,” kata  Evelyne. Contohnya, mewujudkan visi pendidikan psikologi siswa hingga orang tua. 

Adapun remediation, ujar Evelyne soal bagaimana mengubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat. “Contohnya pencarian sumber data dan literasi,” kata dia.

Sedangkan bricolage adalah soal bagaimana memanfaatkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya untuk membentuk hal baru. Contohnya membiasakan budaya ketimuran yang sopan santun dan ramah di ruang digital, berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Evelyne mengatakan, keunggulan kerjasama dalam era digital adalah luasnya kolaborasi. Seperti yang dilakukan kelompok KKSI atau kamp kreatif SMK Indonesia.

“Kita perlu fleksibilitas dan efisien di ruang digital, manusia sebagai faktor yang paling fundamental karena manusia adalah agen perubahan budaya digital itu,” kata dia. 

Narasumber lain, Kabiro Detik.com Jateng DIY Muchus Budi menuturkan di era digital ini penting menjaga etika bagi tiap penggunanya. “Etika menjadi tata nilai yang mengatur dan diatur oleh individu sebagai panduan yang sepenuhnya harus disadari untuk menyesuaikan, merasionalkan, mempertimbangkan dalam beraktivitas dan berinteraksi di kehidupan sehari-hari,” kata Muchus.

Sedangkan etika digital merupakan tata nilai utama dalam berkomunikasi di era digital. “Bijaksana menggunakan medsos dan efektif mengolahnya, caranya dengan menghindari mengunggah informasi sensitif karena banyak mata-mata dan pelaku kriminal mengintai,” kata dia.

Webinar ini juga menghadirkan narasumber Andika Renda (praktisi pendidikan), Meidine Primalia (praktisi pendidikan) serta dimoderatori Subki Abdul juga Astari Vern selaku key opinion leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article