Kamis, Desember 26, 2024

Pendakwah zaman now punya peran sebarkan literasi digital

Must read

Maka dalam hal ini pendakwah dinilainya tidak sekadar menjadi guru spiritual, melainkan juga menjadi pemimpin opini di dalam komunikasi keagamaan.

Dalam menyikapi konten warga digital harus memperhatikan kebenaran sumber informasinya, sebab konten yang baik belum tentu benar dan yang benar belum tentu bermanfaat. Informasi yang bermanfaat pun belum tentu cocok jika disampaikan ke publik, karena tidak semua konten bisa disebarkan ke publik.

“Konten agama yang dibuat selain benar dan bermanfaat juga baik dan merupakan sarana amar ma’ruf nahi munkar, menggunakan bahasa yang sopan dan tidak provokatif, informasi juga harus terverifikasi kebenarannya dan tidak berisi hal pribadi yang tidak layak disebarkan. Pada intinya, berbagi ruang digital adalah dengan memahami konsep dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya kepada 350-an peserta diskusi.

Sementara itu Kepala MAN Salatiga Handono menambahkan, meskipun kita sudah beragama sejak lahir, namun mendalami agama perlu dilakukan.

Apalagi agama dipahami sebagai solusi mencari kebahagiaan. Bedanya, akses agama dulu dan saat ini cukup jauh berbeda seiring dengan kehadiran media digital. Jika dulu mendalami agama dengan cara bertatap muka dengan guru agama, di era digital masyarakat lebih memanfaatkan dunia maya untuk berselancar mendalami ilmu agama.

“Warga digital menyukai hal praktis dan cepat, namun efeknya tidak bisa mendalam. Maka kalau tidak cerdas dalam memilah informasi dan konten agama yang ada di dunia maya bisa bahaya. Kita harus mampu menilai, mengevaluasi, memverifikasi rujukan materi agama tersebut tidak menyesatkan,” ujar Handono.

Keberadaan teknologi menghadirkan fenomena cyberreligion, yakni para pencari Tuhan yang gemar mengaji atau mendalami agama di internet.

Bahayanya, masyarakat akan semakin tergantung pada media digital, muncul gejala kultus individual karena netizen bebas memilih tokoh agama yang diinginkan. Pencarian jati diri terkadang membuat orang menjadi agresif tanpa mempertimbangkan nilai agama dan sosial serta mudah terpengaruh. Internet juga menggantikan pengalaman agama, sehingga tempat ibadah sepi.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article