Sebanyak 797 warga antusias mengikuti webinar literasi digital bertajuk “Kenali Marketplace, Cara UMKM Perluas Jangkauan” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (15/7/2021).
Webinar menghadirkan narasumber Burhan Abe (digital enthusiast, pendiri startup Resep Coffee), Rhesa Radyan Pranastiko (Fasilitator Nasiona), Een Martini (Fashion Designer), Joko Handoyo (Dosen STTR Cepu) serta dimoderatori Dwiky Nara dan Masayu Dewi selaku key opinion leader.
Burhan Abe dalam paparannya menyoroti keberadaan marketplace yang belakangan saat pandemi Covid-19 terus naik pamornya dan dilirik banyak pelaku UMKM untuk mempromosikan dan menjual produk mereka secara online.
Abe menuturkan, marketplace sangat digemari karena cenderung memiliki lalu lintas yang besar sehingga penjual produk apa pun dapat mudah memanfaatkannya, baik yang modal kecil atau besar sekalipun.
“Dan yang jelas untuk menjual produk di marketplace ini pun tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan tergolong mudah,” ujarnya.
Wartawan senior itu menambahkan, para pelaku UMKM perlu mengenali jenis marketplace yang hendak dipakai agar usahanya dapat berjalan efektif. “Ada dua jenisnya, Marketplace Murni dan Marketplace Konsinyasi,” kata Abe.
Ciri Marketplace Murni, kata Abe, bentuk kerjasamanya hanya menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran. Penjual dalam Marketplace Murni hanya berkewajiban menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri.
“Selain itu, di Marketplace Murni ini penjual juga dapat menerima penawaran harga dari pembeli. Penjual juga diberikan keleluasaan lebih banyak dibandingkan kerja sama dengan Marketplace Konsinyasi,” cetus Abe.
Beberapa contoh Marketplace Murni dari dalam negeri adalah Tokopedia, Buka Lapak, Elevania dan Blibli. Sedangkan Marketplace Murni dari luar negeri yang populer di Indonesia adalah Shopee (Singapura), Lazada (Singapura), JD.ID (Tiongkok), Amazon (Amerika Serikat), Rakuten (Jepang) dan Aliexpress (China).
Burhan Abe mengatakan, untuk Marketplace Konsinyasi jenis kerja sama dalam bentuk titip barang. “Jika penjual melakukan kerja sama konsinyasi dengan marketplace, ia hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi ke marketplace. Pihak marketplace yang mengurus penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran,” jelasnya.
Untuk alur transaksi di Marketplace Konsinyasi ini, masih kata Abe, semua alur transaksi langsung ditangani marketplace. Contoh Marketplace Konsinyasi ini adalah Zalora, Berrybenka, dan Segari.
Abe mengatakan, marketplace dan online shop atau toko online memiliki perbedaan mendasar sebagai dua platform yang berbeda. “Marketplace bertindak sebagai perantara yang menghubungkan para penjual dengan pembeli. Sedangkan online shop atau toko online tidak memerlukan perantara. Penjual langsung menjual produknya di platform mandiri kepada pembeli,” kata Abe.
Jika pelaku UMKM memilih menjalankan bisnis melalui toko online, jelas pertama perlu membuat website, mengelola pemasaran melalui media sosial dan langsung berurusan dengan konsumen. Walaupun begitu, dengan mengelola website toko online sendiri memiliki keuntungan lebih banyak dibanding hanya berjualan melalui marketplace. Terlebih lagi jika Anda sudah mempunyai merek sendiri.
“Keuntungan berjualan di toko online sendiri salah satunya akan lebih dipercaya oleh konsumen. Karena, konsumen lebih percaya kepada toko online yang memiliki website resmi dibanding toko online yang hanya mempunyai laman media sosial,” tambahnya.
Dengan toko online itu akan lebih mudah untuk muncul di hasil pencarian Google. Muncul di pencarian Google ini penting, karena konsumen melakukan riset melalui mesin pencari terlebih dahulu sebelum membeli produk secara online.
“Toko online juga mengurangi ketergantungan pada pihak lain, dalam hal ini marketplace. UMKM bisa mempelajari bagaimana mengelola website toko online sendiri, bukan sekadar mengelola lapak di pihak lain,” kata Abe.
Terpisah, Een Martini selaku fashion designer mengatakan, ada banyak cara membangun networking dalam bisnis yang dijalankan secara online.
“Yang utama, jelas perbanyak kenalan dan jejaring, ini satu kunci utama seorang pengusaha sukses,” tutur Een. Caranya, antara lain dengan memperbanyak mengikuti seminar atau workshop agar peluang bertemu orang baru dan kenalan bertambah.
Selain itu, Een menyarankan, dalam membangun networking ada baiknya saling memberi dukungan pada rekan bisnis. Hal ini untuk memicu motivasi pengembangan lini usaha agar makin variatif dan menjangkau lebih banyak pasar.
“Milikilah aktivitas sharing, dengan berbagi ilmu, aktivitas dan pengalaman melalui forum seminar atau workshop akan ikut memperluas jalur networking UMKM,” kata Een.
Sebagaimana wilayah lain, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital di Kabupaten Blora selama periode Mei hingga Desember 2021.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta webinar dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi.