Kamis, November 28, 2024

Konten media sosial bagi generasi cerdas dan kreatif

Must read

Media sosial masih menjadi aktivitas berinternet paling digemari pengguna internet Indonesia. Tak kurang 170 juta jiwa orang Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial dengan rata-rata dari mereka menghabiskan waktu 3 jam 14 menit di platform jejaring sosial itu.

Namun ada sejumlah problem serius dari tingginya aktivitas bermedia sosial itu yang terus mendapat sorotan berbagai kalangan.

“Intensitas media sosial berperan memicu dan melanggengkan konflik atau pembelahan politik di masyarakat,” ujar M. Nurkhoiron dari Yayasan Desantara yang menjadi salah satu narasumber dalam webinar literasi digital bertajuk “Konten Sosial Media Bagi Generasi Cerdas dan Kreatif” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (13/7/2021).

Dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber M. Ilham Fatah (Fasilitator Nasional),  Wicaksono (Konsultan Komunikasi dan Sosial Media), Edy SR (brandpreneur), dan dipandu Dimas Satria juga Sony Ismail selaku key opinion leader itu, Nurkhoiron mengatakan media sosial juga membuka peluang sangat besar masuknya kaum intoleran berpartisipasi.

Selain itu, media sosial ditengarai ikut memicu naiknya kekerasan dalam rumah tangga serta meningkatnya pengaduan pencemaran nama baik.

Lebih lanjut, Nurkhoiron mengungkap paparan berita buruk dan informasi negatif media digital yang intens bisa menimbulkan bahaya tersendiri bagi penggunanya. Ini karena media digital memiliki sifat siklus tanpa jeda yang menggerakkan arus informasi tak berbatas.

“Dalam tataran ini, sumber di media digital itu lebih penting daripada si penafsir. Setiap orang dapat mengabarkan apa pun di situ,” kata Nurkhoiron.

Mulailah tahap ketidakpercayaan muncul dalam diseminasi informasi itu. “Ditambah gencarnya budaya ‘klik’ yang cenderung mengarahkan informasi kejutan dan sensasional,” imbuh Nurkhoiron.

Mantan komisioner Komnas HAM itu menggambarkan keadaan gempuran konten media digital itu pada layaknya transformasi manusia Passive Homo Mediaticus ke Hiperactive Homo Numericus.

Di mana konten negatif yang terus menerus diterima awalnya membuat sedih dan cemas, namun lama kelamaan paparan yang intens membuat orang terbiasa, dan dalam jangka panjang orang itu jadi pesimistis karena melihat dunia tidak baik-baik saja.

Nurkhoiron tak menampik, kondisi pesatnya kemajuan digital saat ini juga dibarengi lebih cepatnya evolusi media massa yang selama ini menjadi satu sumber literasi. 

Industri media, khususnya media cetak, mengalami fase turbulensi sangat luar biasa dengan pesatnya perkembangan teknologi digital dalam beberapa dekade terakhir, lalu diikuti turbulensi media elektronik dan mengerucut seluruhnya ke bentuk media digital sebagai literasi utama saat ini.

Narasumber lain, brandpreneur Edy SR mengungkapkan eksisnya media digital saat ini dibarengi kesadaran masyarakat dalam memproduksi konten-konten untuk mengisinya.

“Konten menggambarkan ‘siapa kita’,” ujar Edy. Edy menjelaskan, konten akan menjadi jejak digital yang akan terus tercatat di mesin digital sehingga perlu bagi para pengguna menorehkan jejak positif saja di situ.

“Sajikan konten positif itu untuk ‘investasi nama baik’ kita, agar menjadi jejak keren di hasil pencarian, penilaian, dan ulasan di berbagai media sosial,” tuturnya.

Edy mengatakan, ibarat brand, sajikan konten secara kreatif melalui tiga kemampuan utama yakni verbal, visual dan experience. “Sebab pengalaman yang baik lahir dari kecakapan verbal dan visual yang baik pula,” kilah Edy.

Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Kudus, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.

Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article