Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan pembangunan ekonomi inklusi di mana komitmen pemerintah akan diwujudkan dengan memajukan sektor ekonomi menengah ke bawah.
Salah satu program yang ditempuh antara lain memberi subsidi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi dan wujudnya antara lain insentif bagi UMKM 2021 yang mencapai Rp 181 triliun di mana Rp 15,38 triliun disalurkan tunai kepada 12 juta UMKM.
“Tantangan kita saat ini, mengetahui posisi kita ada di mana saat revolusi teknologi informasi terjadi, apa hanya akan menjadi penonton, penikmat, konsumtif atau ikut berpartisipasi dan berkreasi dengan peluang yang ada,” ujar Management Director Indoplus Communication Edy Budiarso saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Kamis (14/10/2021).
Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Edy mengatakan
dengan peluang yang ada, seharusnya kita bisa menjadi pencipta dan produktif karena zamannya sekarang internet of tings dan digital culture.
Tantangan nyata kelompok milenial yang didominasi generasi muda saat ini harus benar-benar mengetahui apa passionmya.
“Renungkan apa hobi, kegemaran, kesukaan, kecintaanmu. Lalu pahami proximity atau kedekatan lingkungannya, juga tumbuhkan curiosity atau keingintahuan yang tinggi atas peluang dan pupuk encourage atau dorongan yang kuat berusahamu,” kata Edy.
Adapun tantangan milenial itu juga harus tahu kapan saatnya ambil resiko. Namun ia menyarankan agar berani memulai dulu usaha yang dirintis.
“Jangan takut gagal, karena sesuatu yang besar berasal dari langkah kita memulai, begitu pula era digital ini,” kata dia.
Narasumber lain, dosen DKV Universitas Sahid Surakarta Ahmad Khoirul Anwar mengatakan di era digit yang bersamaan dengan masa pandemi ini, generasi muda perlu berpikir kreatif dan bekerja produktif.
“Berpikir kreatif dan tetap produktif saat ini menjadi sebuah keputusan yang sangat cerdas agar kita bisa keluar dari jeratan krisis,” kata dia. Sebab peluang seringkali berkaitan dengan momentum.
” Jika kita bisa memanfaatkan sebuah peluang di saat momentumnya tepat, maka hasilnya akan menjadi sangat luar biasa di era digital serba cepat ini,” katanya.
Anwar mengatakan apa yang bisa kita lakukan saat pandemi di era digital ini adalah segera beradaptasi.
“Manfaatkan waktu sebaik-baiknya agar menghasilkan sesuatu yang berguna buat diri sendiri maupun untuk orang lain bahkan bisa dijadikan memasukkan untuk menambah isi pundi-pundi di rumah,” kata Anwar.
Hanya saja, Anwar mengingatkan bahwa pengguna perlu menjaga keamanan digital saat ini. Karena sehebat-hebatnya menyimpan informasi di jaringan digital masih ada risiko terakses masyarakat umum.
“Ini juga berpotensi jadi akses negatif apabila hanya mengandalkan sistem security di internet,” kata dia.
Menurutnya, perlu sejumlah motivasi utama ketika hendak bermedia sosial. Kita harus berpikir bagaimana memperkuat jaringan sosial, mencari teman, mengembangkan usaha, mencari koneksi bisnis.
Webinar itu juga menghadirkan narasumber pegiat literasi komunitas Al Farid, CEO Viewture Creative Solutions Muhammad Adnan serta dimoderatori Nabila Nadjib serta Ken Fahriza selaku key opinion leader.