Sabtu, November 30, 2024

Cakap manfaatkan fitur media digital untuk berselancar dengan aman

Must read

Tema diskusi ”Strategi dan Model Pembelajaran di Era Digital” kembali dibahas dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (28/10/2021). Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital yang dilaksanakan untuk mengajak masyarakat memahami empat pilar literasi digital: digital skills, digital culture, digital ethics, digital safety.

Diskusi pada pagi ini dipandu oleh entertainer Fikri Hadil dan diisi empat narasumber: Gervando Jeorista Leleng (Co-founder Localin), Novi Widyaningrum (researcher Center for Population and Policy Studies UGM), Tjahjani Murdijaningsih (Dosen Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto), dan Aditya Hera Nurwoko (Dosen STIE YKP Yogyakarta), serta Decky Try (Travel Blogger) sebagai key opinion leader.

Secara umum, Gervando Jeorista Leleng menjelaskan kemampuan memahami keamanan berinternet menjadi benteng agar dalam beraktivitas digital data yang tersimpan di ruang digital sebagai bagian dari identitas pengguna tidak disalahgunakan. Sebab faktanya kasus kebocoran data sudah pernah dialami beberapa perusahaan besar, dengan demikian melindungi identitas merupakan tanggung jawab individu yang harus diupayakan.

Identitas digital pada dasarnya adalah identitas yang terkumpul sebagai data dalam dunia digital. Baik itu identitas yang tampil sebagai nama akun, deskripsi profil dan foto profil atau identitas yang tidak tampak seperti password, kode OTP, two factors authentication dan data lainnya. Pengguna media digital dibebaskan menggunakan identitas asli maupun samaran, apapun pilihannya itu sebagai pengguna harus mampu bertanggung jawab dan memastikan keamanannya.

“Perlindungan identitas digital dan data pribadi dapat diupayakan dengan memilih penggunaan password yang kuat dan diganti secara berkala dan memastikan pengaturan privasi akun. Kita harus punya mindset bahwa data pribadi tidak selalu aman. Oleh sebab itu jangan mudah berbagi data dengan orang lain dan berhati-hati dalam mengunggah informasi di ruang digital,” ujar Co-founder Localin ini kepada 120-an peserta webinar.

Perlindungan data pribadi sekaligus menjaga diri agar tidak terjebak dari penipuan digital yang dapat dilakukan oknum melalui modus pesan berhadiah, sambungan telepon, atau melalui direct message di medsos. Ragam penipuan digital biasanya berupa scam dengan modus pinjam uang, kemudian phising dengan niat menggiring korban mengklik tautan dan memasukkan sejumlah data, serta peretasan yang lebih menyasar pada pengambilalihan profil medsos atau website.

“Secara garis besar, hal-hal yang berkaitan dengan cyber crime sudah diatur dalam UU ITE. Kita juga bisa ikut berpartisipasi melapor ketika menemui tindak kejahatan digital dengan memanfaatkan fitur report pada medsos atau lapor ke patrolisiber.id atau lapor.go.id,” jelas Gervando Jeorista Leleng.

Novi Widyaningrum menambahkan, bermedia selain harus memastikan keamanannya juga harus dibarengi dengan kecakapan digital agar mampu memanfaatkan media digital untuk belajar, produktif, berkolaborasi, dan tidak menimbulkan perpecahan.

Setidaknya ada beberapa kecakapan yang wajib dipahami dan dikuasai pengguna internet. Kecakapan dasarnya tentu saja paham cara pengoperasian perangkat digital, baik secara teknis penggunaan perangkat dan mengoperasikan sistemnya untuk berbagai kebutuhan. Lalu, karena dunia digital adalah platform komunikasi global, pengguna digital harus mampu berkomunikasi dan beinteraksi secara etis.

“Untuk mendukung produktivitas pengguna internet mesti memaksimalkan penggunaan mesin telusur untuk menemukan berbagai informasi serta memilih dan memilahnya. Juga untuk mengembangkan kemampuan untuk pemasaran dan promosi lewat internet juga membutuhkan kecakapan mengenali fitur medsos dan kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan menarik,” ujar Novi Widyaningrum.

Smartphone hendaknya juga dapat dioptimalkan penggunaannya untuk mengambil dan mengedit gambar untuk kepentingan mengambil foto produk atau berkarya membuat desain grafis. Kemampuan ini kemudian dapat ditunjang dengan memanfaatkan aplikasi edit gambar seperti Canva, Pollar, Pixlr dan lain sebagainya.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article