Jumat, November 29, 2024

Orangtua harus melindungi anak-anak dari ancaman era digital

Must read

Penggunaan teknologi digital secara tepat sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sebaliknya, apabila digunakan secara berlebihan akan berisiko negatif. Orangtua harus mampu melindungi anak-anak dari ancaman era digital, tetapi tidak menghalangi potensi mereka untuk maju.

Pesan ini disampaikan Afida Aspar, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).

Menurut dia, era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital yang menggunakan sistem komputerisasi terhubung internet.

Setiap perubahan, meskipun perubahan yang lebih baik, pasti ada ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan itulah yang harus diadaptasi menjadi kenyamanan mengingat anak-anak masa kini sebagai generasi digital native yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir.

“Ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Tugas orangtua mempersiapkan anak menghadapi zamannya. Kita sebagai orangtua, apakah sudah mempersiapkan anak untuk menghadapi era digital saat ini dan era ke depannya?” ujarnya.

Afida mengakui generasi digital cenderung ingin memperoleh kebebasan. Selain tidak suka diatur dan dikekang mereka juga ingin memegang kontrol dan internet menawarkan kebebasan berekspresi. Kemampuan belajar mereka jauh lebih cepat karena segala informasi ada di ujung jari mereka.

Selain itu, mereka juga ramai-ramai membuat akun di Facebook, Twitter, Path, Instagram, Youtube dan lain-lain, untuk membuktikan kepada dunia bahwa mereka ada. Generasi digital cenderung lebih terbuka, blak-blakan dan berpikir lebih agresif.

Orangtua sebagai imigran digital, lanjut Afida, harus ingat bahwa di balik manfaat teknologi digital antara lain sebagai sumber informasi, membangun kreativitas komunikasi dan jejaring sosial, juga ada dampak negatifnya.

Sebut saja di antaranya gangguan mata dan tidur, berperilaku terlalu dan sulit konsentrasi serta menurunnya prestasi belajar. Penggunaan perangkat digital juga mempengaruhi perkembangan fisik anak. ”Anak sering menahan lapar, haus dan keinginan buang air sehingga mengganggu sistem pencernaan. Inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan bobot tubuh terlalu gemuk atau terlalu kurus,” ungkapnya.

Dari hasil penelitian diketahui penggunaan media digital bisa menunda perkembangan bahasa anak terutama anak-anak usia 2 tahun dan di bawahnya. Bahkan sebagian besar penyebab anak terlambat bicara adalah kurangnya latihan, lebih banyak bermain sendiri, terlalu pasif atau terlalu banyak menonton televisi.

Dia menyarankan jika anak sudah terpapar perangkat digital lebih baik mengarahkan mereka untuk memutuskan berapa lama dan kapan mereka dapat menggunakannya. Imbangi waktu menggunakan media digital dengan interaksi di dunia nyata.

”Orangtua dapat mengimbangi paparan media digital dengan mengenalkan pengalaman dunia nyata seperti aktivitas berkesenian, kegiatan luar ruangan, olahraga, membaca interaktif, musik dan gerakan, permainan tradisional,” kata dia.

Narasumber lainnya, Ketua Yayasan Quranesia Rasyada, Zusdi F Arianto, pada webinar bertema ”Mendidik Anak di Era Digital” kali ini menyampaikan penggunaan media digital pada anak-anak ada positif dan negatifnya.

Dia sepakat, perlu pendampingan dari orangtua. Teknologi digital mampu mengembangkan keterampilan dan menjadi sarana belajar hal-hal yang baru, namun demikian dampak negatifnya menjadikan anak-anak jarang berinteraksi dan komunikasi dengan lingkungan sekitarnya, belum lagi ancaman masuknya konten pornografi, kekerasan dan hal buruk lainnya.

Sedangkan Ahmad Wahyu Sudrajad selaku Peneliti dan Pendidik PP Al Qadir Yogyakarta menyatakan pentingnya keluarga sebagai ”madrasah mawaddah wa rahmah” atau tempat belajar yang penuh cinta sejati dan kasih sayang. Di dalam buku “Tarbiyatul Aulad fi al-Islam”  ada tujuh tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan anaknya meliputi pendidikan iman, akhlak, fisik, rasio, psikis, sosial dan seksual.

Orangtua harus mampu mengarahkan penggunaan perangkat digital dengan jelas, pinjamkan anak perangkat digital sesuai keperluan, gunakan secara bijaksana.

Dipandu moderator Nadia Intan, webinar juga menghadirkan narasumber Ifran Afifi (Penulis & Founder Langgar.co), Eisti’anah (Bupati Kabupaten Demak) sebagai Keynote Speaker, Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speaker dan kreator konten Aprilia Ariesta sebagai Key Opinion Leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article