Minggu, Desember 29, 2024

Segudang peran krusial orangtua dalam mendidik anak di era digital

Must read

Peranan orangtua dalam mendidik anak di era digital sangatlah krusial, sehingga anak bisa memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi secara bijaksana dan terarah.

“Orangtua akan sulit menetapkan aturan bila tidak memahami apa itu internet dan jaringan media sosial seperti Blog, Twitter, Facebook, YouTube dan Instagram soal bagaimana menggunakannya,” kata dosen UST Yogyakarta Ryan Sugiarto saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Pendidikan Bermutu untuk Generasi Anak Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (9/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti 300-an peserta itu, Ryan mengatakan,

minimal orangtua itu harus mengetahui cara memproteksi situs web dan media sosial yang berdampak negatif. Orangtua juga perlu memahami manfaat dan risiko penggunaan media digital, sehingga dapat mengarahkan penggunaannya dengan baik sesuai usia dan tahap perkembangan anak.

“Yang tak kalah penting, orangtua juga perlu dapat menyeimbangkan penggunaan media digital dengan mengenalkan pengalaman dunia nyata seperti kegiatan berkesenian kegiatan luar ruangan seperti olahraga, membaca interaktif, musik, tarian, permainan tradisional dan sebagainya kepada anak,” kata Ryan.

Menurutnya, orangtua perlu meminjamkan anak perangkat digital seperti iPad, telepon pintar, dan komputer agar anak bisa belajar mengendalikan diri dan belajar menggunakan bersama keluarga.

“Ingat, orangtua perlu pula mengidentifikasi program atau aplikasi yang memiliki edukasi dan memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak, jadi perlu mendampingi anak saat berselancar di dunia maya, menggunakan satu perangkat digital pada kesempatan yang sama sebagai kegiatan bersama keluarga,” tegasnya.

Oleh sebab itu, lanjut Ryan, orangtua perlu mengajak menggunakan perangkat digital secara bijaksana dalam arti meletakkan perangkat komputer di ruang terbuka yang terlihat, tidak menggunakan perangkat digital pada saat berinteraksi atau berkegiatan dengan orang lain, tidak menggunakan perangkat digital sebelum tidur dan mengatur batasan penggunaan perangkat digital secara seimbang sesuai usia anak .

“Waspadai dampak negatif pada anak jika perangkat digital tidak digunakan secara benar, khususnya ketidakseimbangan perkembangan motorik kasar dan halus anak,” ujarnya.

Ketidakseimbangan perkembangan motorik kasar dan halus menyebabkan anak kurang menggerakkan seluruh anggota tubuh, mengalami gangguan pencernaan, anak sering menahan lapar haus dan keinginan buang air, sehingga mengganggu sistem pencernaan. Hal lain, bisa terjadi pada anak ketidakseimbangan bobot tubuh atau terlalu gemuk atau terlalu kurus.

Selain itu, gangguan fisik apabila menggunakan teknologi secara berlebihan gangguan kesehatan mata yakni memiliki penglihatan yang buruk karena ketajaman cahaya dan jarak yang terlalu dekat, jam dan lama waktu tidurnya menjadi tidak teratur, mempengaruhi kemampuan anak berkonsentrasi saat belajar sehingga dapat menurunkan prestasi belajar.

“Jadi penggunaan teknologi digital perlu secara tepat akan sangat bermanfaat bagi penggunanya tetapi jika digunakan secara berlebihan akan mempunyai resiko negatif,” tegasnya.

Narasumber lain, praktisi pendidikan Yuni Wahyuning mengatakan, selain mengajarkan anak menggunakan perangkat digital secara bijak, perlu juga diajarkan etika menulis di internet.

“Ajarkan setiap unggahan di internet tidak mengandung SARA atau pornografi dan tidak merugikan banyak orang,” tutur Yuni. Ajarkan anak tidak membajak karya lain, sopan dalam penulisan, tata bahasa yang benar, serta cantumkan sumber yang dibaca juga pemakaian tanda baca diperhatikan.

“Jangan sampai terjebak pada pelanggaran etika berinternet seperti pembajakan, menyebar privasi orang lain, mengunggah foto yang tidak pantas, menyebarkan kebencian, perjudian online, penipuan online, hoaks dan plagiarism,” kata Yuni.

Webinar yang dimoderatori Zacky Ahmad itu juga menghadirkan narasumber dosen UPY Iis Lathifah, dosen STAI Syubannul Wathon Dahlia, serta seniman Dibyo Primus selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article