Kamis, Desember 26, 2024

Mantap jalan pembelajaran online dengan kecakapan literasi

Must read

Dosen Sosiologi UGM Yogyakarta Mustaghfiroh Rahayu mengungkapkan, konsep pendidikan tradisional telah berubah secara radikal dalam beberapa tahun terakhir. Hadir secara fisik di ruang kelas bukan lagi satu-satunya pilihan belajar lagi.

”Setidaknya dengan munculnya internet dan teknologi baru saat ini, Anda memiliki akses pendidikan berkualitas kapan pun dan di mana pun Anda mau, selama Anda memiliki akses ke komputer,” kata Rahayu saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Literasi Digital Bagi Tenaga Didik dan Anak Didik di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (12/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Rahayu membeberkan bentuk pendidikan online merupakan pendidikan yang dilakukan melalui jaringan komputer seperti internet dan melibatkan perangkat materi belajar berbasis multimedia. Yang diakses oleh siswa dari jarak jauh serta bisa dilaksanakan secara individu maupun beberapa individu yang tergabung dalam suatu kelas sehingga terbentuk komunitas yaitu komunitas virtual.

Menurut Rahayu, ada sejumlah alasan pentingnya pendidikan online. ”Pendidikan online itu fleksibel. Belajar sesuai dengan kebutuhan, mudah diakses, menawarkan berbagai pilihan program,” ujarnya.

Kelebihan pembelajaran online sebagai media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh user, sehingga pengguna dapat mengendalikan dan mengakses apa yang menjadi kebutuhannya. Seperti mengunduh ataupun meng-upload materi pembelajaran yang semua bersifat mandiri dan memiliki interaktivitas tinggi.

”Proses ini dapat meningkatkan ingatan, memberikan pengalaman belajar melalui teks video dan animasi yang dibuat sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami. yang dipelajari oleh siswa,” tambahnya.

Rahayu menuturkan, di balik kemudahan itu, siswa dan guru sama-sama perlu menguasai kompetensi literasi digital. Antara lain mampu mengakses informasi agar tidak salah dalam memilih informasi yang cocok dengan kebutuhan, mampu menyeleksi artinya bisa memilah dan memilih sumber informasi yang bermanfaat. Juga mampu memahami artinya tidak hanya mengikuti tren tapi menyesuaikan dengan kebutuhan.

”Siswa dan guru juga perlu mampu menganalisis agar bisa melihat kelebihan dan kekurangan informasi yang sudah diketahui sebelumnya dan memverifikasi untuk melakukan komparasi silang dengan informasi sejenis,” kata dia.

Narasumber lain dalam webinar itu, Ali Rohmat, dosen STAI Suhbannul Watthon mengatakan, siswa dan guru perlu memahami keamanan digital agar pembelajaran daring yang dilakukan tetap aman.

Dengan cara antara lain rajin update perangkat perangkat lunak. “Hati-hati mengunggah data pribadi dan hindari memasukkan data pribadi yang sangat penting saat berinteraksi dengan user lain,” urai Ali.

Ali mengatakan memanfaatkan wifi gratis di tempat publik mesti dibatasi dan waspada dengan komunikasi atau aktivitas mencurigakan dari akun digital yang dikenal maupun tidak.

Webinar yang dimoderatori Fikri Hadil itu juga menghadirkan narasumber pendidik SMK PGRI Sukoharjo, Dosen Teknologi Informasi UNU Anis Susila Abadi, serta dimoderatori Rosiliana Intan sebagai key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article