Pasca pemerintah mengumumkan Covid-19 masuk ke Indonesia, berbagai sektor ikut terdampak dari kehadiran pandemi dan kebijakan yang dibuat. Pandemi setidaknya menyebabkan empat sektor terdampak, yakni: kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan entertainment.
“Fenomena dampak pandemi mendorong tiap sektor melakukan digitalisasi lewat berbagai platform agar tetap bergerak,” kata Maryanto, konsultan IT saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Platform Digital untuk Dukungan Menghadapi Pandemi Covid-19” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (11/11/2021).
Dalam webinar yang diikuti hampir 300 peserta itu, Maryanto membeberkan efek pandemi pada kesehatan memicu fenomena kesehatan fisik, kesehatan mental, tenaga kesehatan berguguran, pelaksanaan protokol kesehatan, di mana-mana kapasitas faskes ditingkatkan, pelayanan kesehatan dasar, dan kelangkaan kebutuhan kesehatan.
Kondisi sektor kesehatan ini lalu memicu munculnya berbagai platform digital untuk mengatasi fenomena yang terjadi. Antara aplikasi Peduli Lindungi untuk tracing, tracking, notifikasi dan konsultasi. Ada juga halodoc x go-jek untuk konsultasi dan identifikasi, lalu muncul alodokter untuk konsultasi dan identifikasi yang berbasis fasilitas kesehatan kemitraan. Juga ada klikdokter untuk pemantauan fasilitas kesehatan lebih akurat dan integrasi informasi.
Sedang pada bidang pekerjaan fenomena yang muncul karena pandemi seperti melemahnya daya beli masyarakat, menurunnya angka investasi di berbagai sektor, kelemahan ekonomi daerah, penurunan penerimaan pajak, pergeseran pola dan model bisnis, dan pemanfaatan TIK.
“Fenomena di sektor pekerjaan ini mendorong munculnya platform digital seperti untuk mencari lowongan pekerjaan, platform digital work from home, e-commerce, investment platform, personal branding, kursus dan pelatihan skill up,” kata Maryanto. Selain itu, juga muncul jenis pekerjaan baru seperti social media specialist, content writer, video creator, grafik designer, data analyst.
Sedangkan di bidang hiburan, efek pandemi menyebabkan fenomena penyelenggaraan pentas seni pertunjukan terdampak, juga penutupan tempat rekreasi hiburan. Kondisi ini juga mendorong platform digital social media, platform kolaborasi pelaku industri hiburan dengan platform digital, database talent, konsultan, booking talent, manajemen dan digital advertising.
Narasumber lain dalam webinar itu, Kepala Dinkes Klaten Cahyono Widodo mengatakan, kondisi pandemi membuat perlunya sistem percepatan pengumpulan data atau laporan. “Kita juga perlu percepatan penanganan kasus Covid-19, karena informasi yang salah soal Covid-19 dan vaksinasi menyebabkan ketakutan berlebih masyarakat,” tuturnya.
Cahyono mengatakan, digitalisasi bisa membantu masyarakat menghadapi ketakutan itu. “Masyarakat saat pandemi merasa tidak berdaya, takut ke pusat pelayanan kesehatan karena tertular, juga ada keterbatasan tenaga kesehatan untuk melakukan kunjungan rumah. Ini semua terbantu dengan digitalisasi yang menjembatani pelayanan,” kata Cahyono.
Webinar yang dimoderatori Dimas Satria itu juga menghadirkan narasumber dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta Denik Iswandani Witarti, Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, serta Reny Risty selaku key opinion leader.