Adanya internet yang masuk ke Indonesia membuat kebiasaan baru. Seiring dengan kemajuan teknologi segala sesuatu dapat dilakukan secara online, dan menjadi efektif serta efisien.
Sehingga semakin beragam juga perangkat digital yang dapat ditemui yang menawarkan fitur yang lengkap, variatif yang mampu mendukung aktivitas kehidupan manusia.
Hal tersebut dikatakan oleh Praktisi Pendidikan, Anggraini Hermana dalam webinar literasi digital dengan tema “Mencegah Kecanduan Gadget di Tengah Pembelakaran Melalui Media Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin (15/11/2021).
Anggraini mengatakan di balik kemudahannya, penggunaan gadget juga mempunyai sisi negatifnya. Salah satunya yakni pengguna mengalami kecanduan.
Menurutnya ada beberapa penyebab seorang pengguna gadget ini menjadi kecanduan. Semisal saja karena game yang diaksesnya, sosial media, online online shopping, online movie, pekerjaan, hobby, tayangan berita, belajar, dan untuk mengisi waktu luang. “Kecanduan gadget ini bisa berdampak pada kesehatan mental,” tuturnya.
Anggraini mengatakan ada beberapa cara mudah untuk mengatasi agar tidak mengalami kecanduan digital. Salah satunya yakni dengan membuat jadwal kapan harus online. ”Kemudian setiap online, harus punya goals atau apa yang ingin dicapai,” ujarnya.
Selain itu juga menggunakan aplikasi pengatur penggunaan sosial media, dan melakukan kegiatan offline lainnya.
Narasumber lainnya, Praktisi Pendidikan, Adhi Wibowo mengatakan ada beberapa penyebab kecanduan digital bagi seorang anak. Pertama, yakni pengasuhan yang kurang tepat.
Adhi mengatakan kesibukan orangtua bisa menyebabkan kurangnya pemahaman tentang dampak negatif gadget, dan teladan yang salah dalam berteknologi
”Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak-anak banyak belajar dengan cara menirukan situasi di sekitarnya. Jika anak sering melihat orangtua sibuk bermain gadget di rumah, besar kemungkinan anak juga akan tumbuh dengan kebiasaan yang sama,” tutur Adhi.
Penyebab lainnya yakni desain dari teknologi itu sendiri. Teknologi yang ada sekarang memang didesain untuk membuat orang kecanduan. “Setiap produsen pasti menginginkan pengguna memakai produk mereka selama mungkin,” ujarnya.
Kemudian juga kecanduan karena pengaruh lingkungan. Adhi menyebut orang tua mungkin sudah mengawasi penggunaan gadget secara maksimal di rumah. Namun lingkungan pergaulan anak akan semakin meluas seiring bertambahnya usia.
“Pengaruh teman sebaya pun semakin lama akan semakin menguat. Tidak jarang terjadi anak menjadi kecanduan gadget karena mengikuti teman-temannya di sekolah atau teman sepermainannya di lingkungan sekitar rumah,” katanya.
Untuk itu, orangtua perlu mengenal berbagai kebiasaan dalam lingkungan pergaulan anak karena pengaruhnya dalam merembet pada anak.
Menurut Adhi, untuk meminimalkan risiko kecanduan digital ini juga bisa dengan membatasi waktu penggunaan, membatasi penggunaan gadget sesuai dengan rekomendasi kelompok umurnya, dan membuat jadwal untuk bermain gadget. “Orang tua harus menyiapkan kegiatan alternatif lainnya agar anak tidak bosan dan beralih ke gadget lagi,” ucapnya.
Dipandu moderator Bobby Aulia, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Yuni Wahyuning (Praktisi Pendidikan), Ribut Budi Santoso (Keholeng Institute Indoneisa Boyolali), dan Musisi Nanda Candra selaku key opinion leader.