Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan poses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Hal tersebut dikatakan oleh Penggiat 4 Pilar Kebangsaan, Eddie Siregar dalam webinar literasi digital dengan tema ”Strategi dan Model Pembelajaran di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo bersama Debindo untuk warga Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (15/11/2021),
Eddie mengatakan, dalam proses pembelajaran ini terdapat metode yang diterapkan. Ia menyebut metode pembelajaran sendiri berupa diselenggarakan dalam susana belajar yang mencakup beberapa poin seperti interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
”Interaktif yakni suasana belajar yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi yang sistematis dan produktif antara pendidik dengan peserta didik, dan antara pesera didik dengan materi belajar,” kata dia.
Sedangkan inspiratif yakni suasana belajar yang dirancang untuk memberikan keteladanan dan menjadi sumber inspirasi positif bagi peserta didik. ”Poin menyenangkan yakni suasana belajar yang dirancang agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif,” tutur mantan Sekjen MPR RI itu.
Kemudian, yang dimaksud poin menantang yakni suasana belajar yang dirancang untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan akivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat.
Adapun standar sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran beberapa di antaranya bisa menunjang penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif, kolaboratif. Kemudian menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan, ramah terhadap penyandang disabilitas, serta ramah terhadap kelestarian lingkungan.
Eddie juga memberikan tips dalam menggunakan teknologi digital agar bisa tetap aman. Ia menyebut sebagai pengguna platform digital, seseorang bisa menggunakan identitas asli maupun samaran.
“Namun kita wajib bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Pastikan juga hanya menampilkan identitas yang aman, hindari tanggal lahir, nama ibu kandung. Identitas yang detail itu bisa digunakan oleh orang tak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kesehatan,” ujar Eddie Siregar.
Kemudian, tidak mengupload foto selfie yang memperlihatkan KTP secara jelas. Hal itu sama juga dengan mengumbar identitas pribadi ke ruang digital. Selanjutnya, menggunakan password yang kuat untuk setiap akun platform digital agar tidak mudah diretas.
Narasumber lainnya, Pengawas Madya, Tatik Pudjiani lebih menekankan pada etika bermedia digital. ”Etika bermedia digital ini berupa kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dipandu moderator Safiera Aljufry, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Syaekudin (Guru SMP Negeri 1 Kebonagung), Muawwin (Penulis & Co-Founder Akademia Virtual Media), dan Producer & Entrepreneur Bella Nabila selaku key opinion leader.