Sabtu, Desember 21, 2024

Cara aman bertransaksi di marketplace agar tak tertipu

Must read

Teknologi hadir untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun tidak dapat dimungkiri bahwa kemajuan teknologi yang ada menciptakan tantangan baru bagi masyarakat digital.

Maraknya aktivitas digital yang dilakukan mengharuskan pengguna untuk peduli pentingnya memproteksi perangkat digital yang dimiliki. Selain membantu memudahkan pekerjaan di dunia kerja, mencari hiburan, pun transaksi secara daring mulai menjadi kebiasaan baru.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fasilitator Nasional, Rahmat Afian Pranowo dalam webinar literasi digital dengan tema “Menuju Ekonomi Digital dengan UMKM Go Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (16/11/2021).

“Kemajuan teknologi yang menimbulkan kebiasaan baru ini memicu banyaknya kejahatan di dunia digital. Tekologi menjadi incaran upaya peretasan,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Rahmat, penting bagi pengguna memilih keamanan digital, yakni kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Rahmat mengungkapkan, tantangan keamanan di era digital ini yaitu fitur dan proteksi yang semakin beragam demikian juga platform yang semakin berkembang termasuk ancamannya,

Kemudian ragam penipuan digital yang semakin banyak, serta rekam jejak yang dimanfaatkan lebih banyak negatifnya dari positifnya.

Adapun untuk keamanan digital di marketplace sendiri yakni selalu memperhatikan rating penjual, review kualitas barang, dan kelengkapan deskripsi produk. Kemudian juga transaksi pembayaran yang aman dan terpercaya, dan pastikan nama yang dituju saat transaksi itu benar. “Jangan sembarangan membagikan informasi atau data pribadi yang Anda miliki,” kata dia.

Rahmat menyebut penipuan online memiliki beberapa ciri, seperti harga barang yang jauh lebih murah, akun media sosial atau marketplace baru dibuat, menolak untuk bayar di tempat.

“Ciri lainnya, toko tidak mau didatangi, menolak kirim foto atau video dan nama calon pembeli atau penjual. Selanjutnya, informasi produk sangat minim serta kalau tertipu, alasannya barang tertahan di bea cukai,” ujarnya.

Rahmat membeberkan tips aman dalam beraktivitas membeli di dunia digital, yang meliputi memeriksa indentitas penjual dan ulasan produk, tidak memberi banyak informasi pribadi, memastikan keaslian foto barang, memeriksa tampilan dan kebijakan situs atau akun penjual.

“Ketika ingin membeli barang di marketplace, baca hak konsumen. Kemudian, jangan membeli barang yang nilainya terlalu bagus dan murah. Pastikan pembayaran secara aman dan pakai saja pengiriman terpercaya,” kata Rahmat.

Narasumber lainnya, Fasilitator Nasional Muhamat Taufik Saputra lebih menekankan pada digital skills bagi pengguna digital.

“Digital skill merupakan suatu kemampuan dalam memahami, mengoperasikan, menggunakan dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses dan mengelola informasi. Teknologi yang dimaksud bisa berupa perangkat digital, baik itu software maupun hardware sampai dengan jaringan,” ucapnya.

Dipandu moderator Rara Tanjung, webinar yang diikuti sekitar 248 peserta kali ini juga menghadirkan narasumber Aditya Hera Nurmoko (Dosen STIE YKP Yogyakarta), Lalu Supardin (Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa), dan Entrepreneur, Dimas Sakti Nugraha, selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article