Pembangunan desa bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk pemuda. Dalam perubahan sosial di Indonesia, pemuda selalu menjadi garda terdepan sebagai pemompa semangat, pencerah pemikiran, pembakar api perjuangan untuk merdeka.
Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Ilmu komunikasi FISIP UNSRI Palembang, Rindang Senja Andarini dalam webinar literasi digital dengan tema “Peran Pemuda Dalam Pembangunan Desa Melalui Media Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Kamis (25/11/2021).
Rindang mengungkapkan ada banyak peran pemuda sebagai pelopor pembangunan, pembaharuan keadaan dan pemimpin. Pertama yakni pemuda sebagai organizer yang menata dan membantu memenuhi kebutuhan warga desa.
“Selain itu juga sebagai media yang berfungsi menyampaikan aspirasi keluhan, dan keinginan warga. Pemuda juga sebagai pemimpin di tengah masyarakat dalam artian menjadi pengurus publik,” kata Rindang Senja.
Rindang mengungkapkap media digital bisa menjadi sarana pemuda untuk meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan desa.
Dalam pemanfaatannya, perlu adanya kemampuan digital skills yang dimiliki pemuda untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Adapun digital skills yang dimaksud yakni kemampuan dalam memahami, mengoperasikan, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses dan mengelola informasi.
Dalam implementasinya, pemuda bisa memahami potensi desa yang bisa dikembangkan. Misalnya dari pariwisata, perkebunan, kerajinan tangan, pertanian, peternakan, perikanan, dan sebagainya. “Buat perencanaan, dan kembangkan digital marketing,” tegasnya.
Rindang mencontohkan salah satunya yakni pengembangan village tourism. Caranya yang dengan menggencarkan promosi dengan digital marketing strategi. Bisa melalui blog, microblogging, Instagram, secara visual memakai Google Earth, dan juga bisa memakai Youtube.
Kemudian dalam pengelolaan dan pelayanan, dengan menggunakan berbasis digital. Semisal dengan e-tiketing, penjualan daring, dan pembayaran digital. “Dalam digital marketing, konten visual sangat perlu diperhatikan karena memiliki kekuatan persuasif,” kata dia.
Dosen Administrasi Publik FISIP Unpad, Enjat Munajat menambahkan, peran pemuda tidak hanya mencari harta tapi juga mengabdi. “Pemuda menularkan ilmu yang telah didapatkan sesuai dengan kapasitas dan daya tangkap masyarakat,” katanya.
Enjat mengatakan pemuda mempunyai daya saing yang handal dari segi kualitas maupun kuantitas. sehingga desa bisa diperhitungkan oleh masyarakat lain atau pemerintah karena kualitas dan kuantitas pemuda yang ada.
Dalam pemanfaat internet oleh pemuda juga harus memahami dan menguasai mengenai digital safety, yakni kemampuan melindungi diri dan aset digital ketika berada di ruang digital. Sehingga peluang-peluang yang ada di internet bisa dimanfaatkan dan juga menjaga data digital yang dimiliki.
Dipandu moderator Anneke Liu, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Asef Nusantara (Pegiat Desa Wisata Kabupaten Wonogiri), Satya Graha (Sekretaris DPC PA GMNI Kabupaten Wonogiri), dan Content Creator, Anda Denayu selaku key opinion leader.