Minggu, Desember 22, 2024

Urgensi keamanan digital siswa dalam proses pembelajaran daring

Must read

Data pribadi merupakan setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan/atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan atau non-elektronik. Data pribadi itu sendiri adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.

Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Daniel Arsa mengatakan jenis data pribadi secara umum meliputi nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, dan agama. Sedangkan data pribadi spesifik yaitu data dan informasi biometrik, genetic, kehidupan orientasi seksual.

“Termasuk juga, data anak atau keluarga, data keuangan dan catatan kejahatan,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Pentingnya Penguasaan Platform Digital Pendidikan Dalam Penyajian Pembelajaran Modern” yang digelar Kementerian Kominfo bersama Debindo bagi warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (1/12/2021).

Menurut Daniel, data pribadi di dunia online maupun dunia nyata cukup penting untuk dilindungi agar terhindar dari berbagai ancaman kejahatan. Adapun tips perlindungan data pribadi dalam platform media digital yakni dengan menggunakan kombinasi password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun.

“Hindari membagi data pribadi dengan orang lain, baik dengan keluarga, teman maupun relasi. Kemudian selalu melakukan update perangkat lunak,” kata Daniel Arsa.

Daniel mengungkapkan dalam melindungi keamanan data pada proses pembelajaran bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama yakni menghindari tugas yang mengharuskan siswa untuk menampilkan data pribadi, kemudian menggunakan LMS classroom atau ruang penyimpanan tugas yang aman untuk siswa.

“Cara ketiga yakni amankan data siswa dari akses publik dan jika diperlukan gunakan akun atau nomor handphone khusus yang digunakan untuk proses pembelajaran,” ujarnya. 

Researcher and Development Seamolec, Dona Octanary menambahkan, pandemi membuat proses pembelajaran sekolah terganggu sehingga harus mengubahnya dengan memanfaatkan teknologi.

Dalam proses pembelajaran mandiri dilakukan secara mandiri oleh siswa dengan mempelajari materi yang disusun secara modular dalam format digital. Proses pembelajaran dalam jarak jauh dapat dilihat dari kegiatannya dan cara penyampaiannya. Guru bisa membentuk kelompok belajar agar lebih mudah menyampaikan materi dan tutorial.

Adapun beberapa komponen E-learning yang perlu disiapkan yang pertama yakni bahan ajar yang mencakup modul berupa e-text, audio, video, simulasi. Kemudian, Learning Management System (LMS) yang mencakup moodle, google classroom, edmodo.

Lalu, ada infrastuktur yang biasanya berupa sinyal yang stabil. Selanjutnya yakni strategi pembelajaran, bisa berupa mengelompokan beberapa siswa, dan memberikan sebuah games. “Terakhir yakni hardware, piranti atau gawai,” ujarnya.

“Dalam prosesnya, penting juga untuk menumbuhkan budaya digital karena untuk memecah hierarki dan mempercepat pekerjaan. Misalnya, proses pendaftaran secara daring dan mempercepat inovasi dalam budaya kerja digital,” tutup Dona Octanary.

Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar yang diikuti sekitar 497 peserta kali ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Ahmad Baedowi Abdul Raug (Ketua Yayasan Sukma), Andi Suryawan (Trainer Matematika Nasional), dan Business Owner, Kneysa Sastrawijaya, selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article