Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield menyajikan analisa aktivitas ekonomi dan real estat komersial pada setiap kuartal yang mencakup jumlah pasokan, permintaan, dan tren harga di tingkat pasar dan sub-pasar.
CBD Office Q4 2021
Tarif sewa dasar dalam Rupiah menurun lebih lanjut sebesar 3,0% QoQ pada kuartal keempat tahun 2021, sejalan dengan permintaan yang lemah dan penurunan rata-rata hunian.
Jakarta Retail Q4 2021
Rata-rata harga sewa dan service charges tidak berubah sejak pembatasan PSBB pertama diberlakukan di Jakarta. Mengingat kondisi pandemi yang tidak stabil saat ini, tidak ada landlord yang berencana untuk menaikkan tarif sewa mereka dalam periode jangka pendek.
Debotabek Retail H2 2021
Tarif sewa dasar rata-rata ruang ritel Debotabek tidak berubah dari tahun lalu, yaitu Rp 451.800/m2/bln, untuk ruang ritel khusus di Lantai Dasar. Service charges juga tidak berubah dari tahun lalu, mencapai Rp135.000/sqm/bln.
Condominium Q4 2021
Rata-rata pertumbuhan harga di Jabodetabek pada kuartal terakhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp. 43.700.000 per m2, sedikit meningkat sekitar 0,7% dari kuartal ketiga.
Rental Apartment Q4 2021
Meskipun nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS selama kuartal tinjauan mengalami fluktuasi, rata-rata harga sewa rata-rata subsektor Apartemen Sewa, Serviced Apartment, dan Kondominium Sewa relatif tidak berubah masing-masing sebesar Rp. 239.339, Rp. 356.576 dan Rp. 139.699 per meter persegi per bulan.
Industrial Q4 2021
Per Desember 2021, rata-rata harga tanah di Jabodetabek tercatat sebesar Rp 2.558.000 per m2 (-1,2% YoY), dengan perubahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh nilai tukar. Sementara rata-rata harga sewa gudang di wilayah Jabodetabek tercatat Rp73.000 per m2/bulan.
Hotel H2 2021
Meskipun kinerja pasar secara umum membaik pada tahun 2021, tarif kamar hotel terus berada di bawah tekanan. Average Daily Rate (ADR) hotel di Jakarta turun 1,7% dibandingkan tahun sebelumnya secara YTD.
Landed Residential H2 2021
Rencana Pemerintah Indonesia untuk menaikkan PPN secara bertahap, menjadi 11% mulai April 2022, juga dapat mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan, termasuk ke sektor properti.