Sejarah publik kalangan nahdliyin di berbagai arena strategis, memberikan warna yang lebih lunak dalam memandang isu-isu keagamaan. Corak keagamaan santri yang digawangi oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan pendekatan-pendekatan keindonesiaan, sejauh ini mampu menjadi penawar atas sikap-sikap keras yang ditunjukkan oleh kelompok keagamaan lain.
Dengan dua perubahan tersebut, maka perlintasan agama di Pemilu 2024 tentu akan berbeda. Agama tidak akan mudah untuk mendapatkan ruang yang berisikan kepentingan politik pragmatis berjangka pendek.
Namun begitu, ruang permukaan sosial di era disrupsi dan post truth, keterbatasan kemampuan dan kemauan melakukan verifikasi informasi pada massa bawah, dapat melahirkan kontestasi politik yang gamang dan sensitif menjadi sumber polarisasi sosial. Agama sebagai tatanan nilai dan sandaran moral, termasuk moral politik, lantas saja bisa menjadi alat politik untuk menarik simpati.