Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Awan Raharjo, perwakilan dari MURI, kepada DWP Indonesia dan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI). Menpora (ketika itu) Imam Nahrawi tentu sangat gembira. Pasalnya, Poco-poco kini tidak lagi milik Indonesia, tetapi juga milik dunia.
Masalah baru muncul setelah hiruk-pikuk kegiatan di bawah koordinasi Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta itu berakhir. Tagihan (invoice) yang dikirim PT SMC sejak hari pelaksanaan Senam Poco-poco Nusantara pada 14 Februari 2016, tak kunjung cair. Janji pembayaran pasca penyelenggaraan TAFISA World Sport, Oktober 2016, juga nihil.
Anel menambahkan, berbagai upaya telah ia lakukan agar tagihan bisa cair. Semua pihak di Kemenpora yang terkait dengan penyelenggaraan Senam Poco-poco Nusantara telah ia temui. Mulai dari Sesmenpora Alfitra Salamm, yang kemudian diganti oleh Gatot S. Dewabrata, dan kini Jonni Madrizal selaku Plt. Sesmenpora.
Anel juga menemui Deputi 3 Kemenpora Raden Isnanta, bahkan Imam Nahrawi sendiri. Namun, tidak ada yang memberinya kepastian.
Terakhir, atas saran mantan Menpora Andi Mallarangeng, pada 4 Januari 2021 Anel telah pula mengirim surat permohonan audiensi ke Menpora Zainuddin Amali, dilengkapi dengan lampiran seluruh berkas dokumen yang ia miliki.
Audiensi ke Menpora Zainuddin dianggap penting untuk memberitahu bahwa ada kewajiban kepada vendor yang belum diselesaikan oleh Kemenpora. ”Saya sungguh sangat memohon, Bapak Menpora peduli dan berkenan membantu saya, yang tidak tahu lagi harus mengadu ke mana,” ucap Anel, lirih.
Selain ke Andi Mallarangeng, Anel juga berkonsultasi ke Prof. Dr. Djohar Arifin, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, sekaligus meminta tolong untuk menyampaikan ke Menpora Zainuddin. Pertemuan dengan Prof. Djohar yang berlangsung pada 30 November 2021, terpaksa Anel lakukan lantaran surat permohonan audiensi ke Menpora Zainudin belum juga berjawab.
”Info yang saya peroleh, para pejabat di Kemenpora sepertinya enggak berani melapor ke Pak Menpora tentang tagihan PT SMC yang belum dilunasi. Saya berharap, masih ada itikad baik untuk menyelesaikan urusan ini,” pungkas Anel, yang mengaku usaha kecilnya bangkrut gegara mendukung program Kemenpora ini.