Jumat, Desember 20, 2024

Pawang

Must read

Saya melihat ekspresinya yang memelas. Kasir yang melayani saya, juga seorang ibu, kelihatan trenyuh. Lalu Bu Kasir bilang ke saya, “Sekarang apa-apa naik, Pak.” Saya tidak bisa berkata lain kecuali mengiyakan. Bu Kasir itu pun mengucapkan litani barang-barang yang naik. “Mungkin karena ini mendekati puasa ya, jadi semua naik,” ujarnya.

Saya teringat kejadian siang tadi ketika membaca soal pawang hujan ini. Dalam hati saya, ah mengapa tidak ada pawang harga ya?

Melihat balapan motor ini, tiba-tiba saya ingat ungkapan pada jaman Romawi kuno, yang bunyinya kira-kira begini: “Berilah rakyat roti untuk mengenyangkan perutnya; dan hiburan yang menyenangkan hatinya, maka mereka akan dengan sukarela menanggalkan kebebasan dan hak-hak politiknya.”

Ungkapan ini terkenal dengan julukan “panem et circenses.” Atau “roti dan sirkus.” Roti adalah makanan pokok; dan sirkus adalah hiburan — yang seringkali pada saat itu ditampilkan dalam bentuk kolosal.

Tapi dari pengalaman saya siang tadi, bahkan “roti” pun menjadi semakin sulit didapat. Sementara, hiburan (sirkus) hanya dinikmati segelintir elit. Jelas tidak mungkin menerapkan begitu saja konsep kekuasaan Romawi kuno itu dalam kondisi kita saat ini.

Apakah sebuah rejim bisa bertahan tanpa memberikan rakyatnya cukup makan? Sayangnya, jawabannya adalah bisa. Dengan dua cara: represi dan nasionalisme.

Jadi, jangan heran kalau Anda akan mendengar lebih banyak bahwa nama Indonesia harum di dunia internasional karena berhasil menyelenggaran MotoGP (yang benar: dunia sibuk dengan invasi Rusia ke Ukraina!).

Pawang hujan mendunia adalah bagian untuk memompa kebanggaan ini. Dan, nasionalisme ini efektif. Jika efektivitasnya berkurang masih ada satu cadangan lagi yakni represi. Masukkan saja ke penjara orang-orang yang mempertanyakan kekuasaan.

Keduanya bisa dikombinasikan. Dan, sebagaimana yang diperlihatkan banyak rezim otoriter dan semi-otoriter, kombinasi ini efektif. Lihatlah, China. Setelah ideologi Komunis tidak efektif dan Partai Komunis menjadi birokrasi, maka apa yang dipompa pemerintah China? Ya, tepat. Nasionalisme.

Di samping pawang hujan, yang lebih penting lagi kita memiliki pawang yang membuat kita bangga dan lupa akan harga bahwa harga kebutuhan pokok naik.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article