Memasuki tahun 2022, kinerja keuangan perusahaan farmasi PT Phapros Tbk menunjukkan sinyal positif dengan bertumbuhnya penjualan bersih pada Triwulan I 2022 sebesar 19% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Menurut Direktur Utama Hadi Kardoko, kinerja ini juga merupakan efek dari pertumbuhan industri farmasi tahun 2021 yang mencapai 10,81%. Membaiknya ekonomi nasional, lebih khusus sektor farmasi, berdampak positif terhadap kinerja perusahaan pada tahun 2022.
“Tentu pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan perusahaan, serta dukungan para stakeholders dan shareholders Phapros. Laba bersih perusahaan triwulan ini juga meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tentu ini sangat kita syukuri bersama,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta (29/4).
Dari sisi penjualan, realisasi penjualan emiten berkode saham PEHA ini di Triwulan I 2022 juga meningkat 20% dibanding Triwulan I pada tahun 2021, termasuk jumlah aset lancar yang meningkat 15,8%, sementara aset tidak lancar menurun 1,1%.
“Tahun 2021 pun kinerja kita cukup menggembirakan. Meski ekonomi kita secara nasional masih melambat akibat pandemi, namun perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 7.23% pada 2021 dibanding 2020. Pertumbuhan ini merupakan prestasi tersendiri bagi kami yang saat itu masih berjuang melawan krisis ekonomi akibat wabah Corona.”
Menurut Hadi, meski aset perseroan terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2020, kinerja keuangan lain yang cukup menggembirakan terlihat dari rasio kas tahun 2021 yang juga meningkat 122% dibanding sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki jumlah kas yang cukup baik untuk membayar kewajibannya.
“PEHA juga memiliki kinerja yang juga diakui pihak lain sebagai wujud kerja keras seluruh pihak di perusahaan. Terbukti, tahun lalu kami berhasil mendapatkan 9 penghargaan dan 6 sertifikasi, termasuk juga alokasi tanggung jawab sosial yang meningkat 40% dibanding 2020,” tambahnya.
Kondisi internal perseroan sepanjang tahun 2021 menunjukkan kinerja yang maksimal untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan, dan perusahaan berhasil menutup tahun 2021 dengan meningkatkan kinerja positif baik keuangan maupun non keuangan.
“Tantangan pelaksanaan strategi keberlanjutan secara menyeluruh adalah pengelolaan sinergi dengan pemangku kepentingan secara luas untuk mendukung penguatan dan pengembangan bisnis. Kami telah mengantisipasinya melalui upaya pengelolaan dilakukan dengan beroritentasi pada kemitraan yang berkelanjutan atas dasar adanya pertukaran nilai tambah yang saling menguatkan dan memberikan manfaat. Upaya yang dilakukan telah memberikan dampak positif berupa meningkatkan Daya Saing Perusahaan, citra perusahaan, merek produk, keberlanjutan dan kelancaran operasional perusahaan,” tutupnya.
Sekilas PT Phapros, Tbk
PT Phapros Tbk adalah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 21 Juni 1954. Dengan komposisi saham sebesar 56.77% dimiliki oleh PT Kimia Farma Tbk sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas, Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada 2010, dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi.
Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di kategorinya adalah Antimo.