Sebaliknya Indonesia kian sibuk menghitung realisasi investasi untuk mendukung kendaraan listrik dan komponennya. Ketegasan Presiden Jokowi melarang ekspor nikel mentah mempercepat Indonesia mewujudkan kendaraan listriknya secara mandiri.
Program B30 yang berlanjut ke B40 dan seterusnya ikut mendukung surplus perdagangan dan mengendalikan konsumsi BBM impor. Jika program kendaraan listrik berjalan dengan baik, masa depan industri otomotif yang juga turut mengurangi impor permesinan, bakal lebih cerah.
Usaha keras pemeritah memulihkan daya beli warga dengan Bantuan Langsung Tunai dan banyak program lain setelah dilarang keluar rumah dua tahun terbukti bisa memelihara permintaan masyarakat.
Di saat investasi meredup, belanja masyarakat (dan pemerintah) diperlukan untuk melumasi pertumbuhan ekonomi. Ongkosnya memang mahal: utang kita menggelembung untuk membiayai PEN hingga defisit APBN juga ikut naik. Di saat sektor swasta terpukul, belanja APBN memang menentukan.
Jika inflasi kuartal kedua melampaui ekspektasi BI menyentuh 4%, maka suku bunga pinjaman BI perlu ditinjau. Tapi tetap perlu bertahap agar harga dana perbankan tidak terlalu mahal sehingga pemulihan ekonomi bisa berlanjut. Amerika sudah ditekan inflasi hingga 8% lebih. Ekonominya terancam macet hingga pengangguran naik (stagnasi). Amerika terancam stagflasi (kombinasi stagnasi dan inflasi tinggi).
Indonesia semoga jauh dari ancaman stagflasi sekalipun inflasinya naik.