Kamis, Desember 19, 2024

Memahami “harapan politik” Ganjar Pranowo

Must read

Analisis Jannus TH Siahaan

Posisi politik Ganjar Pranowo kian hari memang kian paradoks. Namanya wara-wiri di posisi tiga besar dalam setiap survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei arus utama. Namun dari sisi basis politik legal dan tradisional, nampaknya Ganjar kian terpojok di internal PDIP sendiri.

Dalam Rapat Kerja Nasional II PDIP pada 23 Juni 2022, bahkan secara simbolik Ganjar harus menerima bahwa kekuasaan Megawati jauh lebih tinggi perannya dalam menentukan masa depan politik ketimbang prospek elektabilitas yang telah dibuktikan pada survei-survei terbaru. Ganjar nampaknya masih bermain aman.

Sebagaimana watak politik yang selama ini dimainkannya, Ganjar menyampaikan kepada awak media setelah rakernas mutakhir PDIP belum lama ini bahwa ia hanya patuh pada petuah Megawati, ketua umum partai yang selama ini telah menaungi karir politik Ganjar. Sikap politik tersebut perlu diacungi jempol. Ganjar nampaknya memang sangat memahami dunia politik yang dinamikanya bisa berujung di mana saja, tanpa harus berpatokan secara baku pada apa yang nampak di hari ini.

Berpegang teguh pada aturan main partai toh memang sudah menjadi kewajiban setiap anggota, apalagi anggota yang sedang mengemban amanat sebagai salah satu gubernur populer di Indonesia. Secara etika kepartaian, sikap Ganjar sudah senada dengan irama politik yang sedang melatarinya. Apalagi di sisi lain, meskipun kuat dugaan publik bahwa Megawati akan memberikan prioritas pada Puan Maharani untuk menyabet posisi calon presiden resmi dari PDIP, nyatanya sampai hari ini PDIP belum berani berbicara terang-terangan soal itu.

Megawati adalah politisi handal, negarawan, perempuan pertama dan satu-satunya yang pernah menjadi presiden Indonesia. Sikapnya tentu saja didasarkan atas kematangan kalkulasi politik di satu sisi dan kebijaksanaan seorang pemimpin partai besar negeri ini di sisi lain.

Dengan kata lain, Megawati akan bersuara tentang calon presiden dari PDIP pada waktu yang tepat dan di momen yang kontekstual. Dan amanatnya bisa jatuh pada putrinya Puan Maharani, namun tak menutup kemungkinan bisa juga jatuh pada seorang Ganjar Pranowo.

Artinya, Megawati memang seorang pemimpin partai yang handal dalam membesarkan kader-kadernya di tengah berbagai perbedaan yang ada. Bagaimana pun, kedua bakal calon presiden PDIP tersebut adalah kader-kader terbaik PDIP yang kini sedang menduduki posisi strategis.

Secara prinsipil, Megawati tentu akan membesarkan keduanya. Di sisi lain, Ganjar sangat yakin dan percaya dengan kematangan politik Megawati sehingga dengan legowo menerima kekuasaan prerogatifnya dalam menentukan siapa yang akan maju sebagai calon presiden RI 2024 – 2029 dari PDIP.

Ya, waktu masih panjang. Masih banyak momen yang bisa digunakan oleh Megawati untuk menguji kualitas, kapabilitas, dan elektabilitas calon presiden yang akan diajukan PDIP begitu pula dengan Ganjar Pranowo. Masih banyak waktu dan momen yang bisa digunakannya untuk mendapatkan tempat di internal PDIP.

Tentu tidak melulu soal elektabilitas versi berbagai lembaga survei, tapi juga raihan-raihan prestasi yang bisa diukir oleh Ganjar Pranowo dalam kapasitasnya sebagai seorang kader PDIP yang sedang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article