Citi Luncurkan Solusi Keuangan yang Berkelanjutan di Indonesia Melalui Program Rantai Pasok Berkelanjutan
Dalam rangka membantu klien dan mitra bisnis Citi di Indonesia dalam praktik perusahaannya yang terdiri dari 3 konsep, yaitu Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola Perusahaan), Citi Indonesia meluncurkan secara perdana Program Mata Rantai Pasok yang Berkelanjutan atau Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) di Indonesia. Inisiatif ini menunjukan keterlibatan aktif perusahaan dalam mewujudkan keuangan berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
“Citi secara global berkomitmen mewujudkan 1 triliun USD untuk keuangan berkelanjutan pada tahun 2030. Kami terus berupaya untuk memberikan pembiayaan yang berdampak positif pada lingkungan – mulai dari energi terbarukan, teknologi bersih, hingga konservasi air dan transportasi berkelanjutan – dan akan sepenuhnya mendukung percepatan ekonomi yang berkelanjutan dan rendah karbon yang menyeimbangkan kebutuhan lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu kami bangga dapat memperkenalkan Program Supply Chain Finance pada klien dan mitra bisnis kami di Indonesia,” ungkap CEO Citi Indonesia Batara Sianturi.
Melalui Program SSCF, Citi menawarkan insentif finansial berupa pemberian suku bunga spesial bagi klien yang memenuhi kriteria penilaian dalam bidang Lingkungan, Tenaga Kerja & Hak Asasi Manusia, Etika, dan Pengadaan yang Berkelanjutan. Untuk mengukur hal tersebut, Citi menggandeng penilai independen untuk menilai kemampuan klien dalam mengimplementasikan agenda ESG ke dalam aktivitas operasional perusahaan.
Menurut Treasury & Trade Solutions Head Citi Indonesia, Yoanna Darwin, Program SSCF dapat menjadi solusi bagi para pelaku usaha di berbagai sektor yang kini mulai menyadari pentingnya untuk menjalankan praktik usaha yang berkesinambungan dan bertanggung jawab secara lingkungan maupun sosial.
“Kami manfaatkan peluang ini untuk turut berkontribusi positif terhadap perwujudan prinsip-prinsip ESG dengan produk dan solusi keuangan yang kami miliki,” imbuhnya.
Perusahaan kimia yang berasal dari Jerman, Henkel, menjadi perusahaan pertama yang memanfaatkan program Sustainable Supply Chain Finance (SSCF). Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi perekat, perawatan kecantikan, binatu dan rumah ini juga memiliki fokus pada pembangunan yang berkelanjutan.
Program SSCF membantu Henkel mencapai fokus tersebut, serta mendukung pemasok dengan memberikan insentif untuk pembiayaan rantai pasokan di saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan keberlanjutan Henkel.
Direktur Keuangan Henkel, Setiadi, menyatakan, “Kami bangga dapat menjadi mitra bisnis pertama Citi yang dapat memanfaatkan program Sustainable Supply Chain Finance. Program ini sangat sejalan dengan misi keberlanjutan kami, yaitu menjadi bagian dari solusi perubahan iklim, mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular, dan meningkatkan dampak positif pada masyarakat.”
Komitmen Citi untuk secara berkelanjutan menerapkan ESG bukan hanya dalam aspek bisnis operasionalnya namun juga dalam produk dan solusi keuangan yang disediakan bagi klien dan mitra bisnis di seluruh dunia. SSCF diharapkan mampu mendorong kolaborasi Citi dengan para klien untuk mencapai misi ESG bersama-sama.