Pelaksanaan Pemilu Legislatif, Presiden dan Pilkada Serentak akan dilaksanakan pada tahun 2024. Tahapan Pemilu sudah dan sedang dijalankan oleh KPU. Menjadi komitmen kita bersama, untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai Pemilu yang demokratis, jujur, adil dan bermartabat.
Kita semua dapat merasakan, bahwa tahun politik sepertinya datang lebih awal. Perbincangan tentang suksesi kepemimpinan nasional menjadi topik di media sosial hingga warung-warung kopi di penjuru negeri. Fakta ini tentu menggembirakan, sebab masyarakat kita sudah dewasa dalam menghadapi perbedaan pilihan politik. Sejak pemilu demokratis kembali digelar pada tahun 1999, masyarakat sudah mengajarkan kepada kita semua bagaimana menyikapi perbedaan dalam politik. Kita tentu paham kapan waktu bertanding, dan kapan waktu bersanding. Marilah kita bangun komitmen bersama untuk melaksanakan pesta demokrasi dengan aman, damai, bersuka ria dan tanpa memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Di dalam negara demokratis, terdapat ruang partisipasi rakyat. Negara memastikan ruang partisipasi rakyat tersebut dapat terselenggara dengan baik dan tidak tak terbatas. Demokrasi menjamin partisipasi warga bangsa dalam mengartikulasikan hak politik, hak sosial, hak budaya dan hak ekonomi.
Bahkan juga memberikan ruang artikulasi kaum perempuan dalam segala bidang. Menyertakan perempuan dalam setiap jabatan bukan sebagai kebijakan afirmatif, akan tetapi merupakan kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia. Perempuan Indonesia telah banyak aktif dan mengambil peran yang strategis di segala bidang: ekonomi, sosial, politik, lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset, dan lain sebagainya. Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayapnya sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali. Inilah semangat yang juga harus kita tanamkan bersama dalam membangun kehidupan demokrasi di Indonesia, dimana perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan dan kesejahteraaan yang sama.
Demokrasi bukanlah kebebasan tak terbatas. Batas dari hak setiap warga bangsa di dalam negara demokratis adalah menjamin hak warga bangsa yang lain sama pentingnya; hak warga bangsa dibatasi oleh hak warga bangsa yang lainnya. Oleh karena itulah peran Negara diperlukan untuk menjamin hak berdemokrasi yang sama bagi semua warga bangsa; hak mendapatkan rasa aman yang sama bagi semua warga bangsa; hak untuk hidup tentram yang sama bagi semua warga bangsa. Inilah tugas kita bersama, untuk membangun peradaban demokrasi yang memuliakan nilai kemanusiaan dan menjaga martabat bangsa.
Saudara Presiden dan Saudara Wakil Presiden,
Hadirin sidang yang terhormat, dan
Seluruh Rakyat Indonesia yang kami muliakan
Dengan tema peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-77, yaitu “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, maka menjadi momentum bagi kita dalam mengambil tekad dan upaya untuk segera kembali melanjutkan pembangunan nasional untuk kemajuan Indonesia.
MPR RI, DPR RI dan DPD RI, sesuai dengan kewenangan konstitusionalnya, akan terus bersinergi dengan Pemerintah dan masyarakat untuk percepatan pemulihan kondisi disemua sektor kehidupan. Sebagai anak bangsa, kita semua siap “Cancut Taliwondo,” menyingsingkan lengan baju, agar kita segera pulih dan bangkit untuk menjemput impian kolektif kita sebagai bangsa yakni Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Selama 77 tahun, kita menyusun dan membangun Indonesia, telah banyak berbagai perkembangan dan kemajuan, baik dari sisi tata negara, sistem demokrasi, sistem pemerintahan, kehidupan dan penghidupan rakyat; telah banyak capaian dan prestasi anak bangsa dalam mengisi kemerdekaan.
Masih terdapat berbagai kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam kita menyusun dan membangun negara Indonesia; hal tersebut membutuhkan kerja bersama kita untuk terus menyempurnakannya; ketidaksempurnaan dalam kita membangun negara, bukan menjadi alasan untuk memusuhi negara, mencaci maki negara; janganlah kita selalu mengutuk kegelapan tetapi marilah kita mulai hidupkan lilin penerang, yang dapat memberikan cahaya, sekecil apapun itu, sehingga dapat memberikan ruang gerak dan keleluasaan dalam bekerja dan membangun bangsa.