Sabtu, November 16, 2024

Beda perilaku tiap generasi hadapi hoaks

Must read

Pada pertengahan Agustus lalu, sebuah studi mengungkapkan peningkatan kemampuan literasi digital dan media tiap generasi. Studi ini dilakukan oleh inisiatif literasi media digital Poynter Institute MediaWise dan kelompok data dan analisis penelitian internasional YouGov, dengan dukungan dari Google.

Yang menarik, generasi muda kini lebih peduli dan perhatian terhadap persebaran hoaks di lingkungan sekitarnya. Ini terlihat dari temuan yang mengungkapkan bahwa lebih dari setengah responden berusia di bawah 26 tahun khawatir anggota keluarga mereka terpapar informasi yang salah.

Studi global tentang Literasi Informasi: “Memahami perilaku generasi dan kekhawatiran seputar informasi palsu dan menyesatkan secara online” ini membandingkan bagaimana setiap generasi menavigasi internet dan bagaimana mereka menentukan apakah mereka dapat mempercayai atau terlibat dengan konten online.

Responden yang disasar lebih dari 8.500 orang dari Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Jerman, Nigeria, India, dan Jepang.

Berikutnya, Gen Z, Milenial, dan Gen X menunjukkan kepercayaan diri lebih besar dalam hal kemampuan memverifikasi postingan, gambar, atau video, dibandingkan Generasi Baby Boomer dan Generasi Silent.

“Mayoritas responden dari setiap generasi menempatkan nilai tinggi pada dua faktor utama ketika memutuskan apakah informasi online itu benar atau salah: sumber dan faktanya,” kata direktur MediaWise, Alex Mahadevan. 

Saat mengecek informasi, setiap generasi mempunyai preferensi tools dan teknik yang berbeda. Melalui survei daring, YouGov menemukan bahwa Gen Z lebih cenderung memeriksa komentar media sosial dan menggunakan mesin pencari untuk memeriksa fakta daripada generasi yang lebih tua. 

Saat mencari untuk memverifikasi informasi menggunakan mesin pencari, Gen Z dan Milenial menggunakan tools dan teknik pencarian yang lebih canggih daripada generasi yang lebih tua. Contohnya menggunakan reverse image search (pencarian gambar terbalik) dan “membaca lateral”, yakni dengan membuka banyak tab dan melakukan banyak pencarian sekaligus.

Lebih gercep dan piawai berinternet, namun sungkan menegur

Bagaimana dengan generasi Z dan Milenial Indonesia? 

Secara umum kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi-komunikasi digital diperkirakan membaik dalam setahun terakhir. Hal ini tercermin dalam laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2021 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC) yang dirilis awal 2022 silam.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article