“Lengger Banyusobo adalah Lengger yang geraknya lahir dari kehidupan sehari-hari para petani. Lengger Banyusobo adalah ekspresi perayaan ketika tubuh menyatu dengan semestanya, gerak liuk tubuh menyerupai ikan, tumbuhan, tanaman padi dan eksotisme ritual tubuh-tubuh petani yang menyuburkan kehidupan tanah ibu pertiwi sebagai persembahan terhadap buminya,” ujar Rianto.
Dalam momen penutupan ajang Belajar Bersama Maestro, dua maestro; Sukarsih dan Sri Winarti turut mementaskan tari Lengger, yaitu Gambyong Lengger dan Sontoloyo. Begitu juga dengan Rianto, menampilkan tarian Lengger Lanang. Selain itu juga tampil empat maestro Lengger Lanang dari Wonosobo yang sudah puluhan tahun tidak aktif. Para Lengger Lanang dari Wonosobo tersebut tampil begitu istimewa di acara penutupan BBM untuk memotivasi kaum muda dan menunjukkan bahwa Lengger Lanang Wonosobo masih eksis.