Ketiga, track record politik Anies di panggung politik lokal (DKI Jakarta) maupun nasional, yang gemar ngibul dan gemar membentur-benturkan umat beragama, sudah diketahui secara luas oleh seluruh rakyat Indonesia. Di mata umat non muslim, Anies tak ubahnya monster penghisap darah kerukunan antar umat yang mengerikan, sedangkan di mata kaum muslimin yang melek politik, Anies tak ubahnya lintah darat yang menghisap darah perekonomian rakyat.
Banyak kasus dana APBD DKI Jakarta yang terkuras untuk hal-hal yang berbau korupsi, dengan dalih kelebihan bayar, dalih menaikkan pamor Jakarta di dunia internasional dan lain sebagainya. Semua ini tentu tercatat dengan rapih, di pikiran banyak orang.
Maka Parpol selain Nasdem yang mau mengusung Anies sebagai Capres 2024 akan mikir seribu kali, karena khawatir ditinggalkan oleh calon pemilih rasionalnya. Inilah kemustahilan ketiga, bagi Anies untuk nyapres apalagi menang di Pilpres 2024.
Keempat, apabila Ganjar Pranowo maju sebagai Capres yang diusung oleh PDIP bersama partai-partai koalisinya, dan Prabowo maju sebagai Capres yang diusung oleh Gerindra dan partai-partai koalisinya, maka kekuatan politik Anies tinggal setengah, bahkan bisa jadi amburadul. Kekuatan Ganjar Pranowo akan solid, utuh, sedangkan kekuatan Prabowo dan Anies akan berantakan. Kalau sudah begini siapa, parpol mana yang masih mau bersedia mencapreskan Anies?
Jangankan Anies bisa lolos dan menang sebagai Capres 2024, Anies gak dilempar asbak oleh Prabowo saja dia sudah beruntung, karena akibat ulah Anieslah koalisi penantang poros Ganjar akan jadi tambah berantakan. Inilah kemustahilan keempat pencapresan Anies untuk Pilpres 2024.
Maka segera lupakanlah Anies untuk jadi Capres 2024! Kalau masih ada yang mau membantah, perlukah saya menjelaskan lagi soal kemungkinan Anies terjerat kasus korupsi yang kasusnya sedang didalami oleh KPK, agar bantahan itu tak lagi memiliki kekuatan argumentasi logisnya?
SP mendeklarasikan Anies sebagai Capres 2024 hanyalah bersifat sementara, setelah SP nantinya bertemu dengan Megawati di detik-detik akhir menjelang penutupan pendaftaran pengajuan Capres 2024 ke KPU, SP akan membatalkan pencalonan Anies dan beralih mendukung Capres yang akan diajukan oleh Megawati.
Kalau SP tidak bersedia melakukan itu, maka SP akan kehilangan imperium bisnisnya. Inilah hukum pertarungan politik di negara yang beranjak menuju kapitalis religius, kawan.
Rabu, 05 Oktober 2022
Saiful Huda Ems, lawyer dan pemerhati politik.