Jumat, November 15, 2024

Semarak semanak 90 tahun Nojorono Kudus

Must read

Tepat 14 Oktober 2022 lalu, Nojorono Kudus merayakan kiprahnya di industri selama sembilan dekade. Memilih tema “Hidup yang Menghidupi”, Nojorono Kudus menghadirkan rangkaian kegiatan acara yang diisi oleh berbagai kegiatan sosial dan kemeriahan pertunjukan yang digelar selama beberapa hari. Dimulai pada 5 Oktober 2022, perusahaan menggelar kegiatan bersama pekerja linting di salah satu pabriknya di Kudus.

Dalam kesempatan acara, perusahaan memberikan penyuluhan akan pentingnya menjaga kualitas produk kepada perwakilan pekerja giling. Bahan baku terbaik, selalu menjadi prioritas utama Nojorono Kudus, hal ini tentunya harus diselaraskan dengan standar proses produksi untuk jaminan kualitas, agar dapat memenuhi ragam kebutuhan konsumen. 

Dalam mewujudkan tema “Hidup yang Menghidupi”, Nojorono Kudus  melakukan berbagai kegiatan sosial dalam perayaan hari jadinya. Dimulai  10 Oktober 2022, Nojorono Kudus menyalurkan bantuan untuk Rumah Khalwat dan Balai Budaya Rejosari (BBR) yang berlokasi di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Penyerahan bantuan ini merupakan wujud dari komitmen perusahaan dalam kontribusi sosial dan budaya, serta misi pelestarian budaya sebagai karakter bangsa.

“Kita harus memiliki kesadaran pentingnya melestarikan budaya di Indonesia, karena karakter bangsa yang kokoh tercermin atas budaya yang dipelihara masyarakat secara konsisten dan berkelanjutan,” ungkap Stefanus JJ Batihalim selaku Direktur Utama PT Nojorono Tobacco International.

Kegiatan sosial lainnya berlanjut pada 13 Oktober, Nojorono Kudus memberikan bantuan dana pendidikan untuk ratusan putra dan putri karyawan pelinting SKT Nojorono Kudus, dari tingkat SD hingga SMA. Harapannya, bantuan dana pendidikan ini dapat meringankan beban yang harus ditanggung orangtua, serta mampu menurunkan angka putus sekolah yang kerap terjadi di Indonesia.

Nojorono Kudus meyakini perlunya mendukung pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi masyarakat sekitar, khususnya Kabupaten Kudus. Terlebih pemberian bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi masyarakat sekitar untuk mendukung pencapaian wajib belajar. 

Dalam kesempatan puncak acara perayaan, Nojorono Kudus melalui Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN) turut meluncurkan buku yang bertajuk “Caping Kalo”, sebagai bentuk “Hidup yang Menghidupi” bagi  kebudayaan. Buku ini dicatatkan sebagai Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal, tentang Caping Kalo sebagai Ekspresi Budaya Tradisional maupun sebagai Pengetahuan Tradisional. 

Seremoni peluncuran buku ini dihadiri oleh Bupati Kudus beserta jajaran pejabat PEMKAB Kudus, yang mengapresiasi Nojorono Kudus atas inisiasinya untuk turut berkecimpung dalam pelestarian budaya khas Kudus. ”Saya atas nama Pemkab Kudus sungguh apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Nojorono Kudus. Semoga dengan upaya ini, Caping Kalo makin dikenal dan terjaga dari kepunahan,” tutur Bupati Kudus HM Hartopo dalam pidatonya. 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article