Sabtu, Desember 21, 2024

UOB berkomitmen penuhi target nol bersih pada 2050 dukung transisi yang adil di ASEAN 

Must read

UOB mengumumkan komitmen bersama untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050. Hal tersebut memperkuat tujuan UOB untuk mendukung transisi adil yang memajukan pembangunan sosial ekonomi berkelanjutan seiring dengan dekarbonisasi di Asia Tenggara. 

Komitmen UOB meliputi enam sektor yang mencakup sekitar 60 persen dari portofolio pinjaman korporasinya. Keenam sektor tersebut adalah listrik, otomotif, minyak dan gas, yang merupakan bagian dari rantai nilai energi, serta real estate, konstruksi, dan baja, yang merupakan bagian dari rantai nilai lingkungan yang dibangun. 

Dengan menggunakan model ilmu iklim yang diakui secara internasional, UOB mendasarkan target sektoral pada jalur regional yang selaras dengan tujuan bersih nol pada tingkat global. Pendekatan terhadap nol bersih ini mencerminkan keyakinan UOB yang kuat akan perlunya transisi yang adil di Asia Tenggara untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan akses energi di berbagai perekonomian di kawasan. 

Wee Ee Cheong, Deputy Chairman dan Chief Executive Officer UOB mengatakan, “Di Asia Tenggara, target nol bersih yang telah kami tetapkan harus berjalan beriringan dengan transisi yang teratur dan inklusif untuk mempertimbangkan tantangan sosial ekonomi. Bahkan saat mengurangi jejak karbon, kami harus memastikan bahwa kehidupan dan mata pencaharian masyarakat dapat terus membaik.”

“Menyeimbangkan pertumbuhan dengan tanggung jawab dalam upaya mencapai nol bersih adalah hal yang penting. Target kami ini memang ambisius, namun realistis, dan juga memenuhi tujuan global nol bersih untuk ASEAN.”

Komitmen UOB mencakup target interim pada tahun 2030 yang mencerminkan kemajuan jangka pendek yang diperlukan dalam proses menuju nol bersih. 

UOB Indonesia mendukung komitmen UOB Group untuk masa depan nol bersih di ASEAN

Sebagai bagian dari agenda berkelanjutan Indonesia, jalan menuju emosi nol bersih memerlukan pendanaan transisi yang sangat besar. Oleh karena itu, peran sektor swasta serta pemerintah dan institusi keuangan merupakan kunci dalam mempercepat implementasi sistem energi karbon rendah. 

Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia mengatakan, “Selaras dengan komitmen jangka panjang UOB Group, kami terus memadukan prinsip-prinsip ESG kepada rencana dan strategi bisnis perusahaan. Di UOB Indonesia, kami mendukung nasabah dalam transisi menuju perekonomian karbon rendah guna mendukung target pemerintah mengurangi emisi dan menjalankan strategi ketangguhan iklim, yang mencakup aspirasi untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat dari itu.”

“Dengan perkiraan 66,6 persen penduduk  Indonesia tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2035, kami terus mendukung inisiatif tersebut seperti efisiensi energi, tenaga surya, pengelolaan sampah, serta daur ulang plastik yang ramah lingkungan.”

“Dengan jaringan dan konektivitas regional UOB yang kuat, kami berharap dapat membantu menghubungkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia seiring dengan upaya kami dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hijau Indonesia yang berkelanjutan.” 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article