Ketika mata ketiga menjadi alasan bentuk elemen estetik di goreskan, kita belajar mengenal citraan, kembali kehadiran narasi dan pesan humanisme yang menjadi jiwanya kreator tanpa medium yang berjarak dari peristiwa, bukan saja membongkar nilai-nilai yang terkandung sebagai makna juga nalar yang dihidupkan mewakili ekspresi itu adalah kelengkapan kreativitas tumbuh dan berkembang, mengalir dalam dinamika seni budaya yang menjadi spiritnya akar rumput yang kokoh dari persepsi yang berbeda daya juang dan dedikasi, seperti seni diperuntukan untuk menghaluskan budi pekerti dan jiwa manusia di iklim perubahan zaman, mental manusia yang terpuruk, kita kehilangan jiwa-jiwa, jauh di bawah kesadaran mental dari kesadaran hakiki dan nilai nurani tak lagi berbekas.
Peradaban adalah jalan keluar membentuk piramida tegak dimana nilai kebudayaan berada di puncak pemikiran. Seniman adalah agen perubahan jaman.
Dalam karya yang lain medium non konvensional seperti, sepeda, papan seluncur (sky ice) yang di jadikan olahan estetik dengan bahasa baru, kecenderungan new media art yang kini mendapat panggung istimewa ketika mendapat sentuhan rupa-rupa seni kekinian, kreator berupa meletakkan itu berstrategi pada element interior yang berlekuk itu terutama sudut-sudut kaca yang akan di install dengan rupa instalasi seni provokatif dari kekuatan bidang maya berlekuk di ruang pamer, begitu sepeda dan papan seluncur imaji sesuatu yang bergerak medan gravitasi bumi dan mekanik dari unsur fisika dan matematika dalam melihat sisi pengetahuan didekatkan dengan karya seni.
Kolaborasi medium ini dengan semangat eksplorasi medium yang handal terkadang kita melupakan objek temuan yang bisa dikreasikan menjadi perwujudan nilai seni, hanya tangan kreatif lah bentuk itu memiliki nilai estetika yang fantastis dan kenakalan imajinasi dan kreativitas yang bisa diandalkan.
Sejauh kita melihat karya seni dalam pameran seni, art project Giri Basuki mewakili ciptaannya yang bernas, suguhan bentuk kreatifitas yang beraneka kita memandang berapi pentingnya nilai kehadiran dalam siklus seni rupa dari periode perupa Jakarta dan kejelasan memaparkan ide gagasannya dengan ekplorasi medium varibelnya mencoba menawarkan bacaan dengan persepsi yang berbeda dari migrasi benda benda dan unsur nilai yang terkandung dalam bungkus seni.
Perjalanan kreatifitas kreator memasuki alam berkesenian, bacaan visual ihwal narasi simbolik dan perwujudan ilmu pengetahuan dari persembahan pameran seni Giri Basuki.