Sementara di tahun 2022, kinerja keuangan secara total mengalami penurunan karena pendapatan dari kegiatan membantu pemerintah mengatasi Covid-19 tidak ada lagi sehingga perusahaan diproyeksikan akan memperoleh pendapatan mencapai Rp763,6 miliar.
Melandainya kinerja keuangan di tahun 2022 juga dialami semua perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha yang sama seperti PT Itama Ranoraya Tbk, yakni penyedia alat-alat kesehatan.
Namun demikian, analis saham dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menilai emiten di sektor kesehatan masih memiliki fundamental yang kuat sehingga harga sahamnya masih berpeluang meningkat.
Herditya Wicaksana mengatakan, walaupun pandemi Covid-19 mulai melandai, pendapatan emiten-emiten di sektor kesehatan masih cukup bagus seiring dengan makin tinggginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Menurutnya, potensi kenaikan harga saham emiten-emiten di sektor kesehatan di lantai bursa juga masih bisa terjadi hingga awal tahun 2023 nanti. Indeks saham sektor kesehatan dapat meningkat ke posisi antara 1.535 hingga 1.560.
Program ke depan
Untuk tahun 2023, Nanan mengatakan bahwa PT Itama Ranoraya Tbk terus mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth) agar lebih baik lagi dari kinerja yang dicapai perusahaan tahun 2022.
“Guna meningkatkan pendapatan, perusahaan terus melakukan diversifikasi produk dengan menambah jumlah prinsipal dan mengembangkan Stock Keeping Unit (SKU) dari prinsipal-prinsipal yang telah ada dan yang baru melakukan kerjasama di semester kedua 2022,” papar Nanan.
Selain itu, PT Itama Ranoraya Tbk juga akan meningkatkan kerjasama dengan pabrikan guna meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari produk-produk yang dijual ke pasar.
“Hal ini merupakan bukti nyata dari PT Itama Ranoraya Tbk dalam mendukung program pemerintah bagi peningkatan kandungan lokal terhadap produk-produk yang dijual di dalam negeri dan luar negeri,” jelas Nanan Meinanta F Lasahido.