MUI menyerukan agar OKI dan organisasi-organisasi Islam dunia lainnya melakukan rekonsolidasi yang sungguh-sungguh agar kepemimpinan dunia Islam tegak secara efektif sehingga persatuan dunia Islam semakin kokoh, kemajuan dunia Islam terwujud dan perdamaian dunia tercipta,” jelas Sudarnoto.
Sudarnoto juga menyoroti soal peluang Umat Islam Indonesia. Secara demografis, Indonesia adalah bangsa dan negara Muslim terbesar di dunia. Menurutnya, tidak sedikit bangsa dan negara yang memberikan harapan (ekspektasi) dan kepercayaan terhadap peran strategis Indonesia dalam menciptakan dunia yang damai dan sejahtera.
Dia mengatakan, secara keagamaan, Muslim Indonesia menganut pandangan Wasathiyyatul Islam yang sangat diyakini mampu memberikan respons terhadap berbagai krisis kemanusiaan akibat dari konflik politik, kirisis lingkungan, kemiskinan, ekstremisme dan sebagainya.
Indonesia pun sudah disepakati menjadi negara pusat wasathiyatul Islam global dan karena itu Indonesia harus mampu menjadi teladan dan memimpin secara global menggerakkan wasatiyatul Islam untuk dunia yang sejahtera, damai dan berkeadaban.
Posisi diplomatik Indonesia yang menganut paham bebas aktif masih sangat penting dan diperlukan. “Dengan posisi ini Indonesia bisa bersahabat dan berkolaborasi dengan negara manapun secara sejajar. Karena itu, upaya penciptaan perdamaian dunia yang dilakukan oleh Indonesia menjadi perhatian dan sangat penting,” katanya.
Sudarnoto berharap peberadaan kekuatan dan organisasi civil society Muslim Indonesia menjadi sangat penting dalam rangka ikut serta memperkokoh dan membela kedaulatan dan kemanusiaan, kedamaian, kesejahteraan dan keadaban dunia. Karena itu, peran-peran diplomatic organisasi sicil society Muslim ini perlu untuk dioptimalkan. (Sumner: mui.or.id)