Minggu, November 24, 2024

Kardinal Ayuso dari Vatikan gandrung konsep wasatiyyah

Must read

“Dan bahwa tidak seorang pun dari kita dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, kita sangat perlu bergabung bersama dalam mencari dan memajukan nilai-nilai universal yang dapat membimbing pertumbuhan persaudaraan manusia ini”.

Dijelaskan Ayuso, sikap persaudaraan manusia mengadopsi budaya dialog sebagai cara berkolaborasi. merupakan metode saling mengenal, dan sebagai cara menetapkan kriteria bersama. Faktanya, budaya dialog merupakan hal mendasar untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis, budaya yang didasarkan pada saling menghormati, saling memahami, dan saling mengakui.

“Dalam konteks ini, saya ingat kata-kata Bapa Suci Paus Fransiskus ketika berbicara di Kairo tentang tiga orientasi mendasar untuk mengejar dialog dan pengetahuan di antara orang-orang yang berbeda agama: ‘kewajiban untuk menghormati identitas diri sendiri dan identitas orang lain, keberanian untuk menerima perbedaan, dan keikhlasan niat’,” paparnya.

Kardinal Ayuso pun mengingatkan penjelasan Paus Fransiskus di Peringatan Pendiri di Abu Dhabi: “Bersamaan dengan pepatah kuno yang terkenal kenali dirimu, kita harus menjunjung tinggi kenali saudara laki-laki atau perempuanmu’: sejarah mereka, budaya mereka, dan iman mereka, karena tidak ada pengenalan diri sejati tanpa orang lain. Sebagai manusia, dan terlebih lagi sebagai saudara dan saudari, marilah kita saling mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang asing bagi kita.”

Paus Fransiskus, lanjut Kardinal Ayuso, melanjutkan dengan mengatakan: “Tidak ada alternatif. entah kita akan membangun masa depan bersama atau tidak akan ada masa depan. Agama khususnya tidak dapat meninggalkan tugas mendesak untuk membangun jembatan antara masyarakat dan budaya. Waktunya telah tiba bahwa agama harus lebih aktif mengerahkan diri, dengan keberanian dan kenekatan, dan tanpa kepura- puraan, untuk membantu keluarga manusia memperdalam kapasitas untuk rekonsiliasi, visi harapan, dan jalan perdamaian yang konkret.”

Terakhir Kardinal Ayuso mengatakan rasa bahagianya menjadi saudara bagi semua yang hadir di UIN Sunan Kalijaga hari ini.

“Sambil menerima anugerah Doktor Honoris Causa ini, saya mengungkapkan perasaan persatuan dalam keragaman dengan Anda semua, dengan keinginan saya yang paling dalam bahwa kita akan terus berjuang dalam membangun bersama dunia yang lebih baik agar perdamaian dapat terwujud dan selalu menjadi landasan masyarakat kita,” tutup Kardinal Ayuso. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article