Jumat, November 15, 2024

Muhammadiyah bentuk satgas, bantu pemulangan WNI terdampak konflik Sudan

Must read

Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk satuan tugas (satgas) untuk membantu Tim Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dalam proses evakuasi dan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di Sudan, yang sebagian telah tiba di Asrama Haji Pondok Gede – Jakarta. Satgas Sudan Muhammadiyah beranggotakan enam orang, diketuai Wakil MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Abdoel Malik.

Satgas Sudan Muhammadiyah juga didukung para relawan dari MDMC, LazisMu, Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI), Majelis Diklitbang, Aisyiyah, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, dan RS Islam Jakarta Sukapura. Totalnya mencapai 40 orang, ditambah 69 tenaga kesehatan yang bertugas sejak 28 April hingga 3 Mei 2023.

Fokus tugas Satgas Sudan adalah membantu tim pemerintah dalam menangani penyintas konflik Sudan, khususnya mengevakuasi kader Muhammadiyah dan Aisiyah yang sedang studi di Sudan.

”Bantuan diberikan sejak ketibaan di Asrama Haji hingga kepulangan ke rumah mereka masing-masing. Jumlah kader Muhammadiyah tercatat 129 orang: 77 pria dan 52 wanita,” kata salah satu anggota Satgas Sudan Muhammadiyah, Yuli Mumpuni, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Yuli, WNI yang telah sampai dari bandara langsung mendapatkan layanan tes usap antigen dan mendapatkan intervensi dari Tim Pusat Krisis Kesehatan – Kementerian Kesehatan RI. ”Sebanyak 385 WNI telah dipulangkan pada kloter pertama dan sudah langsung mendapatkan penanganan,” tuturnya.

Fasilitasi Kepulangan Kader

Selain pelayanan kesehatan, lanjut Yuli, Satgas Sudan Muhammadiyah bekerja sama dengan Tim Kemlu dan Kemenko PMK juga terlibat dalam penanganan berupa pendampingan psikososial, manajemen data dan informasi serta asesmen. Di antaranya, menyusun daftar daerah para penyintas untuk memudahkan pengaturan pemulangannya.

”Satgas Sudan berharap dapat memfasilitasi kepulangan kader Muhammadiyah dari Jakarta sampai ke rumah masing-masing. Satgas memang disiapkan untuk merespons kebutuhan dengan perhatian khusus kepada adik-adik yang sekolah di Sudan,” tambah Yuli, yang juga mantan Dubes RI di Spanyol ini.

Hingga saat ini, Satgas Sudan masih menunggu WNI lain yang sedang dalam perjalanan pulang sembari melakukan intervensi pada anak-anak dan ibu hamil. ”Tim Kesehatan yang telah dikerahkan bekerja secara bergantian dan dipastikan kebutuhan logistik akan mencukupi hingga 2 Mei nanti,” ucap Yuli.

Yuli Mumpuni menambahkan, Satgas Sudan Muhammadiyah menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para Kepala Daerah yang telah berkomitmen untuk memfasilitasi pemulangan para penyintas ke daerah mereka, yakni: Gubernur Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Riau.

”Pada hari kedua, misalnya, sebagian penyintas sudah meninggalkan Asrama Haji dengan cara mandiri, juga dengan fasilitasi dari Pemprov Riau dan Jawa Tengah,” ujarnya.

Sekretariat Satgas Sudan PP Muhammadiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta

Pemulangan WNI Secara Estafet

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, evakuasi dan pemulangan WNI dari Sudan ke Indonesia dilakukan secara estafet dan bertahap. Dari 897 WNI yang dievakuasi pemerintah ke Indonesia, 385 WNI telah tiba di Indonesia, Jumat pagi pukul 05.46 WIB. Rombongan pertama yang dipulangkan itu terdiri atas 248 perempuan, 137 laki-laki, dan 43 anak-anak.

Rombongan kedua akan dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia pada 29 April, dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 30 April 2023. Rombongan terakhir, yang menjadi penutup evakuasi akan pulang ke Indonesia dari Jeddah pada 30 April.

”Per hari ini (Jumat, 28/4/2023) tinggal 111 WNI yang masih di Port Sudan. Mereka akan diterbangkan ke Jeddah dengan pesawat TNI AU,” kata Menlu Retno. Retno menjelaskan, evakuasi WNI dari Sudan ke Indonesia berlangsung secara estafet, karena merespons situasi di lapangan yang cair dan dinamis.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article