Hal ini serupa dengan serangan “pogrom”, yang dilakukan di Huwara, oleh pemukim ilegal Israel pada tahun ini. Terakhir, pemerintah Israel menggunakan kebijakan deportasi untuk mengosongkan Al-Quds dari simbol-simbol nasional Palestina serta bertujuan untuk memfasilitasi pemukim Yahudi Israel.
Sementara itu Badan PBB untuk Bantuan dan Kerja Pengungsi Palestina (UNRWA) minggu lalu memperingatkan dampak yang timbul akibat kekurangan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
UNRWA telah mengeluarkan pengumuman keperluan bantuan sebesar 1,6 miliar dolar amerika hingga akhir tahun 2023, yang sebagian besar diperuntukkan untuk pelayanan dasar, seperti pusat kesehatan masyarakat dan sekolah. Sedangkan dana tersisa, akan UNRWA alokasikan untuk tindakan-tindakan darurat di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon.