Dalam politik ini cerdas, namun aliansi Prabowo dengan kaum kanan ini membahayakan program IKN Jokowi. Tak ada jaminan Prabowo akan melanjutkan program kerja Jokowi.
Program IKN ini menjadi sasaran utama kaum radikal untuk digagalkan. IKN dan proyek-proyek strategis yang dihambat seperti di Sumbar, akan digunakan oleh kaum radikal untuk melampiaskan balas dendam terhadap Jokowi dan PDIP. PDIP dan Jokowi menjadi musuh bersama kaum radikal.
Selama ada unsur kaum radikal di pemerintahan ke depan, dengan tiga pasangan Prabowo, Ganjar, dan orang lain (Anies masih 50% maju), maka posisi Jokowi akan runyam. Hanya Ganjar Pranowo yang mampu menjaga Jokowi. Jokowi pun paham dan tidak percaya selain terhadap Ganjar Pranowo.
Faktor lain peristiwa rancangan pendongkelan Jokowi 2015, oleh Golkar dan kawan-kawan, gagal karena Jokowi milih tegak lurus ke PDIP. Pun Jokowi menuruti nasihat Ibunda-nya. Jokowi boleh membuang siapa pun. Tapi tidak akan mengkhianati PDIP. Dan, Ibu Mega.
Dan, Jokowi selalu mikul duwur mendem jero. Orang seperti LBP pun dihormatinya, karena berjasa sejak lama. Bukan watak Jokowi kacang lupa kulitnya. Jika Jokowi off-side, bukan hanya relawan yang akan menghukum. Arwah Ibundanya tak akan membiarkan Jokowi bertidak salah.
Maka, biarkanlah semua berakrobat. Dan, relawan yang mengkhianati Jokowi jadi sampah politik. Pada akhirnya Jokowi tidak akan mengkhianati PDIP dan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia.