Peningkatan akreditasi akan berjalan semakin cepat dengan pengaplikasian Sistem Informasi Manajemen Klinik
Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) cabang Kabupaten Bandung mengundang DoctorTool sebagai salah satu pemateri dalam rangkaian “Workshop Persiapan Menghadapi Akreditasi.”
Bertempat di Hotel Harris, Bandung, workshop kali ini bertujuan agar para peserta dapat memahami lebih detail tentang elemen penilaian (EP) akreditasi. Harapannya peserta akan paham dengan dokumen yang sesuai dengan elemen penilaian dan dapat membuatnya dengan baik dan benar.
Laurencia Vanya Wijaya, Sales & Marketing Manager DoctorTool memaparkan materi “DoctorTool Ecosystem in One” pada gelaran Workshop Persiapan Menghadapi Akreditasi.
Dalam kesempatan kali ini, DoctorTool, sebagai perusahaan health technology (healthtech), diwakilkan oleh Laurencia Vanya Wijaya, Sales & Marketing Manager DoctorTool, memaparkan materi berjudul “DoctorTool Ecosystem in One”.
Materi tersebut berisikan bagaimana sistem Internet of Medical Thing (IoMT) yang dikembangkan oleh DoctorTool dapat membantu percepatan akreditasi klinik-klinik yang tergabung sebagai anggota ASKLIN dan Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI) Kabupaten Bandung.
Akreditasi klinik sendiri merupakan pengakuan terhadap fasilitas kesehatan klinik yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa klinik tersebut telah memenuhi standar akreditasi.
Ketentuan tentang pelaksanaan akreditasi klinik tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 tahun 2015 tentang akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi. Sedangkan regulasi tentang penyelenggaraan klinik secara khusus diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
Melalui inovasi IoMT yang dikembangkan DoctorTool, semua data kesehatan akan terekam secara digital dan terhubung dengan internet, sehingga data pasien bisa terus dipantau dan diperbaharui secara real time.
Semua ekosistem kesehatan bisa didapatkan hanya melalui satu platform tanpa perlu berganti-ganti. Dengan begitu proses informasi atas data pasien bisa berjalan dengan lebih cepat, efisien, dan terhindar dari kesalahan akibat penulisan secara manual.