“Dengan opera, saya berharap para penonton bisa tersentuh nuraninta dan merasakan fenomena perdagangan manusia ini secara emosional, karena ini yang akan lebih penting untuk menggerakkan kita semua untuk berbuat sesuatu melawannya, daripada hanya mengerti soal fakta dan data,” ungkap Ananda Sukarlan.
Ananda adalah lulusan S2 di bidang musik dari Royal Conservatory (Koninklijk Conservatorium) di Den Haag, Belanda dengan predikat summa cumlaude. Harian The Sydney Morning Herald, Australia memberikan predikat sebagai “One of the world’s leading pianists at the forefront of championing new piano music”.
Tahun 2020, Ananda dilantik menjadi Presiden Dewan Juri Queen Sofia Prize di Spanyol, sebuah ajang penghargaan tertinggi musik klasik di Eropa. Ananda Sukarlan telah banyak memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan banyak negara melalui bahasa universal yaitu musik, termasuk menjadi seniman Indonesia pertama yang konser di Portugal tahun 2000 setelah pulihnya hubungan diplomatik kedua negara.
Pada Desember 2020, dia menerima anugerah gelar kesatriaan Cavaliere Ordine della Stella d’Italia dari Presiden Sergio Mattarella.
Untuk rekan media yang berkenan meliput, mohon reservasi menghadiri seminar Justice & Mercy ini, dengan menghubungi +62 8198 91039.