Jumat, November 15, 2024

Peringati Maulid Nabi, KNEKS dan LinkAja Syariah gelar talkshow inspiratif syariah

Must read

KNEKS berkolaborasi dengan LinkAja dan MUI gelar kegiatan edukasi untuk perkuat Literasi Keuangan digital Syariah demi wujudkan visi dan misi Ekonomi Syariah 2024

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2022 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, tingkat literasi keuangan syariah baru mencapai 9,1 persen. sementara literasi keuangan konvensional telah mencapai hampir 50 persen.

Perbedaan tingkat literasi yang cukup besar antara keuangan syariah dan keuangan konvensional, berimbas ke minat masyarakat untuk memanfaatkan produk dan jasa keuangan syariah. Bahkan, literasi dan inklusi keuangan syariah di pedesaan hampir dua kali lebih rendah dibandingkan perkotaan. Untuk itu salah satunya dibutuhkan peran fintech dalam menjembatani gap literasi yang ada.

Sebagai bagian dalam mendukung program inklusi keuangan syariah di Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berkolaborasi dengan LinkAja Syariah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan kegiatan edukasi dalam format diskusibertajuk “Transaksi Syariah, Kebutuhan atau Gaya Hidup?”

Dibuka secara virtual oleh Wakil Presiden K.H. Ma’aruf Amin, diskusi yang menghadirkan pakar syariah di Indonesia inimemperkuat peran Financial Technology atau Fintech syariah untuk mampu mewujudkan visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019 – 2024 untuk menjadikan Indonesia yang Mandiri, Makmur dan Madani dan menjadi Pusat Ekonomi Syariah Terkemuka di Dunia.

K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia selaku ketua harian KNEKS dalam sambutannya menyampaikan potensi keuangan syariah yang terus tumbuh.

Total aset keuangan syariah tercatat naik sekitar 15% secara year on year1, meskipun dibayangi tantangan inklusi keuangan syariah yang masih rendah. Digitalisasi keuangan syariah, seperti fintech, mampu mendorong percepatan inklusi keuangan syariah sekaligus perluasan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

Wapres juga mengapresiasi keberadaan LinkAja Syariah sebagai Fintech syariah di Indonesia. “Saya mengapresiasi terhadap pencapaian lebih dari 8 juta pengguna LinkAja Syariah, dan berharap jumlah Pengguna LinkAja Syariah dapat terus bertambah. Kehadiran LinkAja Syariah juga diharapkan mendorong percepatan inklusi keuangan syariah. LinkAja Syariah sebagai uang digital syariah terbesar di Indonesia, agar perluas kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah yang memiliki program pembinaan UMKM industri halal, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perindustrian, dan instansi lainnya serta mengambil peran menyediakan akses pembayaran digital dan layanan fintech syariah lainnya lintas negara,” ujarnya.

Terkait dengan visi Masterplan Ekonomi Syariah, KNEKS sebagai Lembaga non struktural bertugas mengawal dan meningkatkan pembangunan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah serta berinisiasi untuk menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia. Demi mewujudkan ini, KNEKS siap mendukung perkembangan transaksi syariah di Indonesia.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article