Jumat, November 15, 2024

Piramida Transportasi Indonesia

Must read

Saat itu juga banyak perusahaan bus yang gulung tikar. Tahun 2000-an awal, di terminal Pulo Gadung (terminal yang diklaim sebagai terminal bus paling besar di Asia Tenggara) hampir 100-an bus berangkat tiap harinya, namun 2018 tinggal 5 bus rata-rata berangkat tiap harinya. Sebut saja PO Menara Jaya, PO Giri Indah atau PO Patriot Bandung terpaksa gulung tikar akibat penumpang yang berkurang.

Mungkinkah para penumpang bermigrasi ke moda transportasi pesawat terbang? Gambaran penumpang pesawat bersandal jepit mungkin bisa memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Balik lagi ke tiket pesawat yang naik dan dirasa “kemahalan” dan tidak bisa dijangkau oleh masyarakat. Para maskapai penerbangan mengklaim bahwa kenaikan tersebut disebabkan kenaikan harga bahan bakar dan perawatan pesawat yang selama ini ditahan, dan memang mau tidak mau harus naik mengingat keselamatan di moda transportasi ini adalah suatu keharusan.

Kita sering mendengar seringnya kecelakaan pesawat terjadi sebelum 2019, sebagai data pembanding jumlah kecelakaan pesawat 2017-2018 adalah 81 kecelakaan dengan korban jiwa sebanyak 205, sedangkan jumlah kecelakaan tahun 2019-2020 adalah 52 dengan korban jiwa 7 orang (KNKT, 2021). Jumlah yang signifikan turun, dan sangat melegakan.

Tapi bukan berarti kita juga bisa membenarkan harga tiket pesawat yang naik itu sebagai alasan yang diterima, perlu kita cermati mengapa harga itu “harus” naik dan apa yang kita bisa perbuat untuk lebih mengefisienkan atau menurunkan harga tersebut?

Fenomena “telor mata sapi”

Kita semua tahu, telor mata sapi itu asalnya dari telur ayam namun tetap saja sapi yang mendapat nama, entah dari mana awalnya.

Senasib dengan telor itu tadi, kenaikan harga tiket selalu menjadi biang kerok kenaikan inflasi nasional, walau kontribusi kenaikan tiket pesawat itu hanya 0.01% dari indeks harga konsumen (Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, 2022), sangat kecil sekali angkanya.

Itupun beberapa komponen penyumbang seperti harga avtur, pajak avtur, pajak tiket, harga komponen, dan tarif dari Bandara ke maskapai, adalah di luar kuasa maskapai untuk mengontrolnya.

Namun tetaplah fenomena telor mata sapi menempel pada moda transportasi ini. Inflasi naik tetaplah si tiket pesawat punya salah.

Agar fenomena itu tidak terus berlangsung dan terus terjadi salah paham, penulis mencoba mengurai apa saja yang harus diperbaiki atau sedikitnya diperhatikan agar publik dan pembaca mengerti bahwa tidak semua nya kenaikan itu dalam kendali maskapai.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article