Potensial jadi favorit kalangan urban
Sakina punya mimpi, kuliner Sigi bisa mengglobal. Sebelumnya, tentu perlu dikenal luas dahulu di Indonesia. Langkahnya terbuka, ketika pada acara 17 Agustus 2020 ada dua hidangan khas Sigi yang disajikan di Istana Negara, yaitu ayam panggang biromaru dan kaledo.
Namun, ia menjelaskan, langkah untuk mempromosikan untuk keluar kota masih terhambat. Karena, masakan Sigi berpotensi cepat basi. Sehingga, sulit untuk dikirim ke luar kota.
Jessica Eveline (Kaum Jakarta) berpendapat, untuk mempromosikan kuliner Sigi, pemerintah Kabupaten Sigi bisa bekerja sama dengan pegiat kuliner yang punya visi serupa, yaitu mengembangkan makanan lokal Indonesia. Cara promosinya bisa melalui narasi menarik tentang cerita di belakang makanan dan bahan-bahannya.
“Kuliner Sigi punya potensi yang menarik untuk penduduk urban Jakarta, karena makanan yang disajikan sangat sehat, simple, tidak memakai bahan penyedap yang berlebihan, dan memanfaatkan hasil buminya yang masih terjaga kualitasnya. Masakan seperti ini sedang menjadi trend di kalangan urban Jakarta. Mereka mencari makanan sehat yang berasal dari sumber yang alami,” katanya.
Senada dengan Jessica, Nadya menilai bahwa kuliner Sigi akan disukai anak muda. “Sigi punya ayam biromaru, ayam panggang dengan bumbu barbeque versi Indonesia. Dan, masih banyak lagi makanan yang otentik, yang dapat menyuguhkan pengalaman makan yang baru bagi konsumen urban, yang sebenarnya sudah mulai bosan dengan makanan di kota yang itu-itu saja.”
Sementara itu, Fernando Sindu (Head Chef Cork & Screw) mengamati, ada beberapa produk pangan rumahan yang sebenarnya bisa dikemas ulang lalu dikirim ke luar Sigi.
Misalnya, kecap rempah yang bukan terbuat dari kedelai, melainkan dari kemiri. Rasanya enak dan bisa dipakai untuk beberapa jenis masakan lokal. Begitu juga dengan bumbu merah biromaru, yang meskipun pakai santan, pasti bisa tahan lama dengan pengemasan bertekanan tinggi.
“Sambal dari Desa Lindu juga sangat mungkin dikemas, dibuat seperti sambal kemasan terkenal dari Surabaya. Lebih sedap lagi, jika dicampur dengan suwiran daging ikan mujair asap. Tampilannya jadi seperti sambal roa. Saya yakin, sambal ini bisa masuk pasar dunia,” kata Nando, yang jatuh cinta pada rasa manis legit gula merah asli Sigi.