Senin, November 18, 2024

Solusi realistis untuk Palestina

Must read

Ada tiga solusi bagi konflik Israel-Palestina. Pertama, one state solution. Palestina secara penuh ikut Israel, seperti yang sudah dilakukan 20% warga mereka selama ini. Ini rada sulit, karena keduanya belum tentu mau.

Kedua, two state solution. Memberikan Palestina kemerdekaan penuh, mengikuti Resolusi PBB, dengan garis batas yang ditentukan oleh resolusi tersebut. Ini juga mustahil, karena Israel sedang kuat-kuatnya, pemenang perang, dan didukung negara-negara Barat.

Ketiga, autonomy solution. Gabungan antara solusi pertama dan kedua. Ini solusi yang belum pernah dibicarakan. Sangat mungkin dicoba, tapi sepenuhnya mensyaratkan kerendah-hatian orang-orang Palestina. Gaza dan Tepi Barat menjadi “negara bagian” Israel yang otonom.

Penjajahan Israel atas Palestina dari masa ke masa.

Yerusalem menjadi ibukota bersama. Situs-situs keagamaan dipelihara oleh negara. Tepi Barat dan Gaza bisa berkembang sendiri, dengan bantuan dari pemerintah pusat. Seluruh tembok pemisah dihancurkan.

Apakah dengan opsi ketiga itu Palestina akan hilang? Tidak sama sekali. Palestina sebagai wilayah tetap ada. Nama wilayahnya Palestina dan nama negaranya Israel. Secara historis, Palestina tak pernah menjadi negara. Ia selalu menjadi nama wilayah yang berada di bawah berbagai macam kerajaan: Israel, Judea, Romawi, Abbasiyah, Uthmaniyah, dan Inggris.

Problem muncul karena Palestina ingin mengubah fungsi historisnya, dari wilayah menjadi negara. Persoalan diperparah karena negara-negara Arab-Muslim mengompori terus agar Palestina berdiri sebagai negara, meski harus dibayar dengan darah, nyawa, dan penderitaan.

(Status Facebook Luthfi Assyaukanie)
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article