Hal ini ditegaskan oleh Ayank Irma, founder dan psikolog anak, remaja, dan keluarga @ruangtumbuh.id, “Kesehatan mental para guru di sekolah akan mempengaruhi proses belajar mengajar yang tentu saja akan memiliki dampak langsung terhadap para murid di sekolah.”
“Oleh karena itu penting juga memahami literasi kesehatan mental bagi para guru, karena seringkali permasalahan keuangan yang dialami para guru memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi setiap orang di lingkungan sekolah,”.
Rangkaian kegiatan #ZapfinancePeduliGuru akan dimulai pada tanggal 24 November 2023 sebagai rangkaian Roadshow De’Java ke 7 kota di Pulau Jawa, di antaranya : Kota Sleman DIY, Semarang Jateng, Gunung Kaler – Banten, Depok, Bekasi, Bogor Jawa Barat dan Webinar Nasional untuk berbagai guru secara online dipusatkan dari DKI Jakarta oleh lebih dari 500 guru.
Pada kesempatan menyambut hari jadinya ke-14 ini, Zapfinance juga memperkenalkan logo barunya yang mengandung tiga filosofi, yaitu pertama adalah menjadi wadah satu kesatuan untuk semua orang bisa belajar, berkarya dan bermanfaat di bidang literasi keuangan, direpresentasikan dari penulisan Zapfinance yang bersambung.
Kedua, menjadi pemimpin untuk menarik gerbong literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia direpresentasikan dari huruf Z kapital yang dominan, dan yang terakhir, Z yang berbentuk anak panah ini merepresentasikan harapan semoga Zapfinance bisa selalu melesat ke atas dengan pijakan ilmu literasi keuangan yang benar dan pondasi yang kuat, menjadi berkah bagi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.
Ketiganya merupakan perwujudan semangat baru yang memperkuat Zapfinance menjadi edukator literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia.
“Ulang tahun ini menjadi momentum yang istimewa untuk kami. Dengan #ZapfinancePeduliGuru kami ingin memberikan kontribusi yang berarti bagi para guru Indonesia, karena kami percaya dengan memiliki literasi keuangan yang baik dapat mengubah kemampuan mereka dalam mengelola keuangan yang baik pula, serta mampu membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana.”
“Di samping itu, dengan memiliki pemahaman tentang literasi keuangan, kita mampu merencanakan tujuan keuangan serta mempunyai kebiasaan menabung dan investasi, sehingga akan membantu masa depan perekonomian para guru Indonesia,” tutup Prita.