Kamis, Desember 19, 2024

Analisis pasar properti, refleksi 2023 & proyeksi 2024 oleh Cushman & Wakefield 

Must read

Dunia terus dihadapkan pada sejumlah risiko dan ketidakpastian yang meliputi melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, volatilitas harga komoditas, serta kompleksitas geopolitik di Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel, termasuk perubahan iklim dan kenaikan harga minyak dunia. Dampaknya terasa pada pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan masih rendah, yakni 2,9% pada 2023 dan 2,8% pada 2024. 

Namun, Handa Sulaiman, Vice Chairman dari Cushman & Wakefield Indonesia beranggapan bahwa Indonesia tetap kokoh dengan fundamental ekonomi yang solid, menunjukkan pertumbuhan sebesar 5% selama tujuh kuartal beruntun. Proyeksi pertumbuhan tahun 2024 untuk Indonesia sendiri diharapkan mencapai 5,2%. 

Di sisi lain, inflasi Indonesia pada September 2023 tetap terjaga rendah, sebesar 2,28%, dengan tingkat optimisme masyarakat yang terpancar melalui Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tinggi, pertumbuhan positif dalam Indeks Penjualan Riil, serta terus berlanjutnya surplus Neraca Perdagangan sebesar USD3,42 miliar pada September 2023, mencatatkan surplus selama 41 bulan berturut-turut. 

Handa melanjutkan, “Walapun expansi perusahaan tertunda karena pemilik perusahaan bersikap “wait and see” sehubungan dengan pemilu, suku bunga yang tinggi, dan melemahnya konsumsi dari external, periode pemilu tahun 2024 diperkirakan akan memberikan tambahan sekitar 0,3% pada proyeksi pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan kelas menengah menjadi pilar utama dalam mendukung stabilitas ekonomi Indonesia.” 

Sebagai salah satu perusahaan jasa real estate terkemuka dunia yang melayani dengan dedikasi dan inovasi di bidang properti, Cushman & Wakefield mengulas kondisi pasar properti 2023 dan proyeksi tahun 2024 dalam konferensi pers Kamis, 7 Desember 2023 dengan menghadirkan Handa Sulaiman, Vice Chairman, Arief Rahardjo, Director of Strategic Consulting dan Lini Djafar, Managing Director. 

Berikut rangkuman data dari setiap sektor oleh Arief Rahardjo, Director of Strategic Consulting of Cushman & Wakefield: 

Perkantoran CBD 2024 

Pasokan

Diperkirakan tidak akan ada pasokan baru yang masuk ke pasar Perkantoran CBD Jakarta pada 2024. ketiadaan pasokan baru pada 2024 disebabkan oleh masih mangkraknya proyek-proyek yang sedang dalam tahap konstruksi, seperti Gedung Indonesia Satu Tower Utara (62.600 m2) dan Gedung Indonesia Satu Tower Selatan (68.600 m2). 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article