Kamis, Desember 19, 2024

Analisis pasar properti, refleksi 2023 & proyeksi 2024 oleh Cushman & Wakefield 

Must read

Harga kamar (ADR) / malam ini sudah kembali ke level sebelum pandemi di tahun 2019. Harga kamar (ADR) / malam keseluruhan di proyeksikan akan tumbuh sekitar 16% pada tahun 2024. 

Perumahan Tapak 2024 

Pasokan

Pasokan kumulatif perumahan tapak sampai pada akhir 2023 tetap relatif stabil. Pada akhir November 2023, pemerintah memberikan insentf untuk pembelian rumah baru (stok) di bawah Rp 5 miliar dan membebaskan PPN 100% (untuk rumah dengan nilai jual objek pajak maksimal Rp 2 miliar), yang berlaku hingga Juni 2024. 

Untuk periode Juli hingga Desember 2024, pemerintah akan memberikan diskon PPN sebesar 50%. Walaupun insentif pajak ini hanya untuk rumah jadi (ready stock), pengembang perumahan tapak diperkirakan akan tetap aktif meluncurkan produk baru karena adanya permintaan yang berkelanjutan. Pasokan kumulatif perumahan tapak diperkirakan akan meningkat secara stabil sekitar 2,6% YoY pada 2024. 

Permintaan

Permintaan kumulatif diproyeksikan meningkat sekitar 2.8% YoY pada tahun 2024. Insentif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) diperkirakan akan menjadi pendorong utama terhadap permintaan kumulatif perumahan tapak di sepanjang tahun 2024.

Selain itu, kebijakan baru terkait kemudahan WNA dalam membeli properti di Indonesia dengan paspor juga diprediksi dapat menjadi pendorong permintaan di 2024, walaupun tidak signifikan. 

Walaupun tahun politik sering diniilai sebagai sentimen negatif bagi bisnis properti, pengembang menilai Pemilu 2024 dapat menjadi peluang, sebab daya beli disebut akan meningkat.

Pada November 2023, Bank Indonesia memutuskan untuk menhaan level suku bunga acuan di 6% untuk mengendalikan inflasi di tahun 2024 yang dinilai cukup wajar dan tidak terlalu mempengaruhi KPR. Meskipun begitu, pengembang juga perlu menyiasati dengan memberi promosi menarik seperti penerapan suku bunga KPR self subsidi dan keringanan down payment

Pertumbuhan Harga 

Dengan adanya inflasi yang mempengaruhi biaya bahan bangunan, serta perkembangan infrastruktur di Jabodetabek seperti MRT, LRT, dan akses jalan tol yang akan menyebabkan kenaikan harga tanah, harga jual rumah secara keseluruhan diperkirakan akan meningkat pada 2024.

Apabila ekonomi makro membaik sebagaimana diharapkan dan sentimen politik tetap positif, harga perumahan tapak diperkirakan akan meningkat, terutama apabila Pemilu 2024 diselesaikan dengan baik dan mulus. 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article