Oleh Sony Tulung
Banyak teman yang selama hampir 10 tahun fight untuk Jokowi seperti Deni Siregar, Eko Kuntadi, Roy Marten, Anwar Fuadi, Habib Kribo dan lain-lain sekarang malah mengkritisi Jokowi.
Mereka anggap Jokowi keluar rel karena melakukan cawe-cawe yang tidak etis sebagai orang nomor satu di republik ini.
Presiden yang seharusnya netral seperti yang sering diucapkannya ternyata tingkahlaku koq beda.
Bahkan konstitusi dilanggar demi kepentingan pribadi. Argumentasi ini bukan isapan jempol tapi didukung fakta.
Kasus Mahkamah Konstitusi yang kontroversial memutuskan ada pelanggaran etis jadi no debat tentang hal ini.
Belum lagi fakta di lapangan yang sangat-sangat kentara dengan seabrek bukti.
Teman-teman yang mengambil sikap bersebrangan bukan karena benci tapi memang tidak lagi melihat Jokowi sebagai sosok yang dulu lagi yang sangat menghormati demokrasi. Entah sudah berubah atau memang inilah karakter aslinya.
Sementara sebagian masih ‘tegak lurus’ Jokowi. Setiap pengamatan, evaluasi, pendapat yang bersifat kritis dianggap menjelekkan, penginaan terhadap Jokowi.
Di mata mereka Jokowi laksana dewa yang tidak pernah salah dan tidak boleh disenggol sedikitpun.
Bahwa Jokowi pemimpin yang luar biasa prestasinya harus diakui.
Bahwa cawe-cawenya sebagai kepala negara sangat tidak etis, tidak elok, tidak baik kita juga tidak boleh menutup mata.