Sudah bukan rahasia lagi kalau hukum memang dijadikan senjata bagi kubu Prabowo-Gibran. Bukan hanya untuk meloloskan pencalonan Gibran, namun juga untuk menyingkirkan lawan politik, sekaligus menguatkan kubu mereka.
Banyak tokoh besar yang tersandra kasus hukum, sehingga terpaksa harus mendukung penguasa. Airlangga misalnya kasus ekpor sawit mentah, Zulhas tukar guling lahan hutan hingga permainan impor bawang putih, dan Khofifah terkait kasus dana hibah. Dan mungkin saja banyak tokoh-tokoh lainnya yang kita tidak tahu.
Bayangkan, jika Prabowo-Gibran berkuasa, artinya jabatan penting di negara ini hanya akan diisi orang-orang yang sejatinya bermasalah.
Jangan harap perbaikan akan terwujud di negara ini. Itulah yang membuat saya yakin, bahwa silent majority menjadi kekuatan mutlak yang akan mencegah kesewenang-wenangan menguasai bangsa ini.