Ketiadaan Justin Hubner, terasa kurang melengkapi garis Pertahanan yang ‘elegant’. Ditambah lagi absennya “Poros Halang” berwibawa, Rizky Ridho yang terkena kartu merah. Saat melawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia 24. Sehingga tak boleh bermain dua kali. Sebagai hukuman.
Timnas Indonesia, sudah “terlalu jauh” melangkah. Melampaui target delapan besar Asia, menjadi empat besar Asia. Ini sudah bagus. Kita berharap dengan doa. Pratama Arhan dkk, yang akan bertanding dengan Guinea, Kamis (9 Mei 2024) di Paris, bisa menang.
Namun, bila harus kalah. Setidaknya, Timnas Indonesia mendapatkan “lawantanding” tangguh. Menjadi modal “Berlian”, untuk melawan Irak dan Filipina di pertandingan terakhir (leg-2) “matchday” putaran ke-2 Pra-Piala Dunia (6 & 11 Juni 2024/Jakarta), yang tidak kalah pentingnya.
Ayo Garuda. Ayo, duet Shin Tae Yong dan Choi In-choi. Tebus kegagalan ‘duo’ pelatih Wiell Coerver-Wim Hendrik menuju Olimpiade Montreal (Kanada/1976). Kalahkan “Syli Nationale”, kalahkan “Gajah Nasional”, kalahkan Guinea. (*)