- Kekhawatiran tentang Keaslian Berita: Kekhawatiran tentang apa yang nyata dan palsu di internet dalam hal berita online meningkat 3 poin persentase dalam setahun terakhir dengan sekitar enam dari sepuluh (59%) mengatakan mereka khawatir. Angka ini jauh lebih tinggi di Afrika Selatan (81%) dan Amerika Serikat (72%), dua negara yang mengadakan pemilu tahun ini.
- Kekhawatiran tentang Konten yang Dapat Dipercaya: Kekhawatiran tentang cara membedakan antara konten yang dapat dipercaya dan tidak dapat dipercaya di platform online tertinggi di TikTok dan X dibandingkan dengan jaringan online lainnya. Kedua platform ini telah menjadi tuan rumah misinformasi atau konspirasi seputar cerita seperti perang di Gaza, kesehatan Putri Wales, serta gambar dan video ‘deep fake’.
Laporan Reuters juga menunjukkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh penerbit telah menimbulkan kecurigaan luas tentang bagaimana AI mungkin digunakan, terutama dalam liputan berita ‘keras’ seperti politik atau perang.
Namun, ada lebih banyak kenyamanan dengan penggunaan AI dalam tugas-tugas di belakang layar seperti transkripsi dan terjemahan, yang mendukung peran jurnalis alih-alih menggantikannya.
Yang agak melegakan adalah kepercayaan publik terhadap berita media konvensional (40%) tetap stabil selama setahun terakhir, meski masih empat poin lebih rendah dibandingkan puncaknya selama pandemi Coronavirus.
Finlandia tetap menjadi negara dengan tingkat kepercayaan tertinggi (69%), sementara Yunani (23%) dan Hungaria (23%) memiliki tingkat kepercayaan terendah, di tengah kekhawatiran tentang pengaruh politik dan bisnis yang berlebihan terhadap media.