Sungguh situasi sangat berubah cepat. Belum lewat sepuluh hari, dia benar-beanr tampil sebagai Raja Gung Binatara di Keraton setengah jadi yang sedang dibangunnya. Dia memperlihatkan semua orang takut padanya. Baru beberapa hari lalu, dia ganti paksa penjaga wit ringin. Langkah yang berani, kejam, dan brutal. Namun tiba-tiba semua berbalik arah. Angin buritan berubah menjadi badai.
Satu hal yang sulit diingat oleh para politisi di negeri ini: jangan terlalu memanjakan anak! Kalau mau anakmu menggantikanmu, suruh dia meniti karier dari bawah. Jangan malah aturannya dibengkokkan.
Juga anak-anakmu dikontrol. Jangan sampai ketahuan hidup super mewah dan pamer. Seolah-olah mengentuti kaum mayoritas negeri ini, yakni orang miskin dan susah! Lha kalo mereka bersatu, dan persatuannya itu justru karena membenci kowe, kan berabe urusannya?
Kalau Anda ada saran, bagaimana Prabu Mulyono bisa keluar dari situasi yang dibikinnya sendiri ini, apa saran Anda? Jangan kasih saran seperti, “aja kemlinthi” … itu telat.